Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

“Semua Kok Diragukan” Kesal Jokowi Karena Mulyono Disebut Calo Tiket di Terminal Tirtonadi Solo

Jokowi semakin kesal lantaran semua yang menyangkut dirinya diragukan oleh oknum-oknum yang berkomentar di media sosial.

Penulis: Ardianti WS | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG/WORO SETO
JOKOWI KESAL - Presiden ke-7 RI Jokowi menanggapi berbagai hal yang menyangkut dirinya di depan awak media, Kamis (31/7/2025). Rumor terbaru berkaitan temannya, Mulyono yang disebut calo tiket di Terminal Tirtonadi Surakarta. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) kesal lantaran semua yang menyangkut dirinya diragukan oleh oknum-oknum yang berkomentar di media sosial.

Termasuk berkaitan Mulyono, teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang disebut-sebut bekerja sebagai calo di Terminal Tirtonadi Surakarta. 

Isu itu beredar di media sosial setelah Mulyono menghadiri reuni ke-45 angkatan 1980 yang digelar di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Penggugat Jokowi Bawa Mobil Esemka Tipe Bima di Pengadilan Negeri Solo

Baca juga: "Tidak Perlu Datangi Pabrik" Hakim Tolak Permintaan Penggugat Jokowi Soal Mobil Esemka

Sebagian warganet meragukan sosok Mulyono sebagai alumnus UGM dan teman Jokowi.

“Semua kok diragukan."

"Ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan."

"Siapa lagi yang mau disampaikan?" ujar Jokowi melalui Tribunjateng.com, Kamis (31/7/2025).

Jokowi mengatakan, Mulyono adalah teman seangkatannya saat kuliah di UGM. 

Namun dia dan Mulyono lulus di tahun berbeda.

“Mulyono itu adalah teman seangkatan saya."

"Hanya lulusnya saya lebih cepat, saya pada 1985, Mulyono pada 1987,” katanya.

Jokowi menyebut, saat ini Mulyono bekerja di sebuah perusahaan di bidang kehutanan.

“Yang saya tahu terakhir, beliau bekerja di Jambi."

"Dia bekerja di sebuah perusahaan pelestarian dan konservasi hutan di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan," ujar Jokowi.

Pengakuan Mulyono

Sebelumnya, di acara reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, Mulyono mengatakan dia adalah teman kuliah Jokowi, namun tidak bersamaan lulus.

Sosok teman Jokowi, Mulyono ini berperawakan badan kurus, kulit sawo matang, bertopi pet dan gigi sebelah kanan tanggal itu mengaku masuk di UGM pada 1980 dengan nomor mahasiswa 1684 dan lulus pada 1987.

Saat reuni, dia diperkenalkan sebagai Mulyono yang asli.

“Ya dulu satu angkatan (dengan Jokowi), dulu tidak ada kelas, jadi masuknya bareng pada 1980."

"Dulu tidak ada jurusan."

"Saya Fakultas Kehutanan cuma skripsinya saya ngambil bidang Ekonomi Manajemen."

"Jadi tidak ada jurusan, (namanya) Fakultas Kehutanan."

"Jadi saya tegaskan tidak ada jurusan saat itu, cuma saat itu skripsinya ngambil apa, kuliahnya kebanyakan bobot kuliahnya ngambil bidang apa."

"Ada Ekonomi Manajemen, ada teknologi hasil hutan,” kata Mulyono di UGM pada Sabtu (26/7/2025).

Meski berteman dengan Jokowi, Mulyono mengatakan, dia diwisuda setelah Jokowi.

"Saya lulus pada 1987, wisudanya Februari."

"Ya (lulusnya duluan Jokowi) karena Jokowi nilainya lebih bagus dari saya," lanjut Mulyono.

Baca juga: Roy Suryo Sebutkan Kejanggalan Acara Jokowi Reuni di UGM, Hanya Setting-an? Projo Tanggapi

Baca juga: Demokrat Bantah Terlibat Polemik Ijazah Jokowi, Tegaskan Hubungan Baik

Sementara itu, dalam unggahan Instagram Kader Partai Solidartas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama @diansandiutama pada Selasa (29/7/2025), Mulyono menegaskan bahwa dia seorang alumni UGM.

Mulyono pernah bekerja di Sulawesi, Papua, hingga Jambi.

Dia memastikan bukanlah seorang calo tiket terminal.

"Ini dia Mulyono, yang dibilang sebagai calo tiket terminal," kata Dian Sandi sambil duduk bersebelahan dengan Mulyono.

Mendengar itu, Mulyono hanya bisa tertawa lepas saat dituduh sebagai calo tiket.

"Saya selesai kuliah langsung di Pulau Mentawai."

"Dari Mentawai keliling sampai Maluku, Sulawesi, Papua, dan terakhir di Jambi."

"Hahaha, kalau beli (tiket) pernah," jawab Mulyono seraya menegaskan bahwa dia bukanlah calo tiket terminal.

Petugas dan agen tiket di Terminal Tirtonadi Surakarta juga tidak mengenal Mulyono yang disebut-sebut sebagai calo tiket.

Nama Mulyono tidak tercatat dalam data agen resmi maupun anggota Himpunan Agen Bus Malam (Habma).

Keberadaan calo telah ditertibkan secara ketat.

Kini, semua agen tiket bus resmi terdaftar di terminal. (*)

Baca juga: AKBP Rachmad Christiyan Yusuf Jabat Kapolres Pekalongan, Bupati Fadia: Mari Bersinergi

Baca juga: Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga

Baca juga: Nasib Pelajar Tak Bisa Beli Buku Setelah Rekeningnya Diblokir PPATK: Merepotkan Rakyat!

Baca juga: Not Angka Pianika Selendang Biru Ilang Bareng Roso Tresnoku Happy Asmara

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved