Jalan Tol Semarang Demak
"Jalanku Ojo Diremuk" Viral Keluhan Warga Sayung Soal Proyek Jalan Tol Semarang Demak
Malam itu, Kamis (31/7/2025), udara Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tidak hanya dipenuhi debu seperti biasanya.
Penulis: faisal affan | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Malam itu, Kamis (31/7/2025), udara Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tidak hanya dipenuhi debu seperti biasanya.
Media sosial dihebohkan dengan ramainya warga yang memasang spanduk secara tiba-tiba.
Puluhan warga tampak bahu-membahu membentangkan spanduk-spanduk di sepanjang jalan menuju Pantai Morosari.
Isinya peringatan keras, sindiran pedas, dan keluh kesah yang selama ini tak kunjung direspons.
Baca juga: 5 Rekomendasi Perumahan Subsidi di Demak, Cicilannya Mulai Rp 900 Ribuan Sebulan
Baca juga: Raih Hibah DRTPM, Dosen USM dan UNISVET Berikan Implementasi SICANDU Desa Cabean Demak

"Alon-alon bro, anda memasuki wilayah berdebu yang butuh penyiraman," begitu bunyi salah satu spanduk.
Yang lain bahkan lebih lugas:
"Nek ora pengen dikepruk, jalanku ojo diremuk."
"Aku berlindung kepada Allah, dari bahaya polusi udara di wilayah kami."
"Stop truk dump tanpa terpal. Dilarang masuk wilayah berdebu ini"
"polusi udara yang kau timbulkan, sudah mengganggu aktivitas kami. pilihannya tanggulangi atau hentikan!"
"Kami setiap hari sudah iuran secara sukarela untuk kebersihan polusi sampah di tempat kami, tapi kamu seenaknya sendiri ciptakan polusi udara di wilayah lingkungan kami"
"tanggulangi atau hentikan!"
"Proyek jalakno tapi ojo sembrono. nyirami ojo sak ilinge"
Begitulah tulisan-tulisan dalam spanduk yang dibentangkan warga di sepanjang jalan menuju Pantai Morosari Demak.
Kemarahan warga bukan tanpa sebab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.