Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Nasi Goreng Gaib di Kudus, Ini Bocoran Cita Rasa Khasnya

Sabtu 2 Agustus 2025 di balik cuaca terik Kabupaten Kudus Jamaludin tampak sibuk memasak nasi goreng pada gerobak.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
(Foto: Tribunjateng/Rifqi Gozali).
MEMASAK NASI GORENG - Jamaludin tengah memasak nasi goreng di atas gerobak sederhanya di Jalan Sunan Kudus, tepatnya di sebelah barat Jembatan Kali Gelis, Sabtu (2/8/2025). 

Harus Rela Antre Satu Jam Lebih

Untuk menikmati seporsi nasi goreng gaib ini memerlukan kesabaran ekstra. Jangan sesekali datang dalam keadaan lapar yang amat sangat, karena hal itu bisa sangat menyiksa karena lamanya antrean. Rata-rata setiap orang yang hendak menikmati nasi goreng gaib ini perlu antre lebih daru satu jam.

Jamaludin mulai mangkal sejak pukul 09.00. Sejak saat itulah nyaris tidak ada waktu istirahat buatnya. Setiap menit selalu ada orang yang datang sehingga antrean tidak jarang sampai mengular. Bahkan tidak sedikit para pelanggan yang memilih mengurungkan niat untuk menyantap gurihnya nasi goreng gaib ini karena lamanya antrean.

Jamaludin biasa mengakhiri jualannya pada pukul 14.00. Saat itu dipastikan seluruh nasinya ludes terjual. Total ada lebih dari 50 porsi.

Di balik lamanya antrean tetap ada pelanggan yang setia untuk menikmati nasi goreng gaib ini. Satu di antaranya yaitu Zainul Muqoddam. Lelaki 30 tahun asal Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus ini memiliki pengalaman manis tatkala menyantap nasi goreng buatan Jamaludin. Kini kenangan itu akan kembali diulang dengan cara menyantap nasi goreng babat buatan Jamaludin meski harus antre lebih dari satu jam.

“Sebelumnya pernah makan nasi gorengnya Pak Jamaludin waktu masih jualan keliling. Ternyata cocok di lidah. Dan ini kembali mencoba lagi nasi goreng babat itu,” kata Zainul.

Zainul kini tidak lagi kesulitan untuk mencari nasi goreng gaib ini. Lantaran hampir setiap hari Jamaludin kini mangkal di Jalan Sunan Kudus dan tidak lagi berjualan keliling. Dulu saat masih keliling, Zainul selalu kesusahan saat hendak menikmati nasi goreng babat tersebut.

“Makanya disebut nasi goreng gaib saat itu karena tidak ada saat dicari,” katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved