Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Peringatan HUT ke-80 RI di Semarang: Lomba 'Trenggiling' dan 'Pecah Air' Jadi Ajang Seru Anak-anak!

Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI sudah mulai terasa di sejumlah wilayah. 

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
LOMBA TRENGGILING - Sejumlah anak mengikuti lomba trenggiling di lapangan RT 3 RW 6, Watusari, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (3/8/2025).    

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI sudah mulai terasa di sejumlah wilayah. 

Kampung-kampung mulai menggelar berbagai perlombaan. 

Ajang ini menjadi tempat untuk berkumpul bersosialisasi membangun keakraban antarwarga. 

Baca juga: Porsema Ke-XIII Maarif NU Kudus Diikuti 203 Sekolah dengan 29 Cabang Perlombaan

Seperti yang nampak di Kampung Watusari, RT 3 RW 6, Kelurahan Pakintelan, Kota Semarang.

Anak-anak di kampung tersebut antusias mengikuti berbagai perlombaan, Minggu (3/8/2025). 

Lomba untuk kategori anak-anak antara lain lomba trenggiling, pecah air, balap karung dan lainnya. 

Lomba trenggiling cukup diminati.

Secara bergantian, mereka mengikuti lomba ini. 

Lomba ini merupakan permainan yang menguji kecepatan dan keseimbangan. 

Anak-anak berguling seperti trenggiling dengan menggunakan kardus yang telah dibentuk menyerupai lingkaran. 

Mereka berupaya mengatur ritme agar tetap dapat berjalan lurus dan tak terjatuh. 

Tak jarang, beberapa anak harus bersenggolan lantaran tak dapat berjalan lurus. 

Sorak sorai para penonton menyemangati para peserta lomba. 

"Seru sekali. Masuk ke dalam gulungan kardus, terus berputar sekencang-kencangnya biar bisa mengalahkan lawan," tutur Leo, satu dari puluhan peserta lomba.

Tak hanya lomba trenggiling, lomba pecah air juga menjadi perlombaan tahunan yang selalu dihadirkan dalam setiap perayaan HUT RI. 

Hening, satu diantara peserta lomba pecah air putri, dengan senang hati mengikuti lomba.

Setiap tahun, ia tak pernah absen mengikuti lomba agustusan. 

Lomba pecah air menjadi perlombaan yang menantang baginya. 

Dengan mata tertutup, ia harus fokus memecahkan air yang berada belasan langkah di hadapannya.

Menurutnya, hal itu tak mudah. 

"Bisa untuk melatih fokus, dengan mata tertutup, harus bisa memecahkan air tersebut," ujarnya. 

Selain itu, dengan mengikuti perlombaan, ia bisa bermain bersama teman satu kampung. 

"Bisa main sama teman-teman, banyak sekali teman-satu kampung kalau kumpul semua," ucapnya. 

Bagi Hening, kemerdekaan memiliki makna bisa bersekolah dan meraih cita-cita.

Baca juga: Pencatutan Nama Berujung Somasi Terbuka, Buntut Gagalnya Perlombaan Tari Piala Gubernur Jateng

Adapun beragam kegiatan digelar warga RT 3 RW 6 Watusari, Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang untuk mengisi peringatan kemerdekaan. 

Selain lomba anak-anak, digelar pula lomba voli terpal untuk kategori bapak dan berbagai lomba untuk kategori ibu-ibu.

Selain itu, akan digelar malam tirakatan dan hiburan. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved