Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Gelagat Tak Biasa 3 Pekerja yang Terseret Banjir Bandang Klawing, Muhyadi Bolak-balik Temui Cucu

Hingga hari ini, selasa (5/8/2025), tiga pekerja masih belum ditemukan setelah hilang terseret banjir bandang Sungai Klawing, Purbalingga

Penulis: Msi | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Farah Anis Rahmawati
LOKASI KEJADIAN — Suasana di Sungai Klawing Purbalingga Senin (4/8/2025) siang, usai banjir bandang yang menerjang lokasi tersebut Minggu (3/8/2025) malam.  

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA —Hingga hari ini, selasa (5/8/2025), tiga pekerja masih belum ditemukan setelah hilang terseret banjir bandang Sungai Klawing, Purbalingga.

Tiga pekerja tersebut ialah Sarwoyo warga Penaruban Purbalingga, Muhyadi warga Penaruban Purbalingga, dan Tedi Setiawan (surveyor) warga Majenang Cilacap. 

Pencarian sudah dilakukan sejak Minggu (3/5/2025) dan dilanjut hari berikutnya.

Keluarga sudah pasrah. Mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk para korban.

Baca juga: 3 Pekerja Hilang Terseret Banjir Bandang Sungai Klawing, Ada Perintah Lembur Padahal Mendung Banget

Pada Senin (4/8/2025) kemarin, suasana di lokasi kejadian pun cukup ramai, beberapa warga datang untuk sekedar melihat proses pencarian. 

Sementara itu, kondisi Sungai Klawing terlihat sudah normal seperti biasanya.

Namun di pinggiran sungai terlihat beberapa material proyek yang berserakan akibat terbawa arus semalam. 

Diantara lalu lalang para warga yang datang ke lokasi kejadian, salah satu warga yang merupakan keluarga korban, menaruh harapan agar korban segera ditemukan.

KELUARGA PEKERJA: Sumiati, warga Desa Penaruban yang merupakan seorang kerabat dari tiga pekerja yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi di Sungai Klawing Purbalingga Minggu (3/8/2025) malam. Sumiati dijumpai saat sedang memantau perkembangan pencarian pekerja di sekitar lokasi kejadian, Senin (4/8/2025).
KELUARGA PEKERJA: Sumiati, warga Desa Penaruban yang merupakan seorang kerabat dari tiga pekerja yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi di Sungai Klawing Purbalingga Minggu (3/8/2025) malam. Sumiati dijumpai saat sedang memantau perkembangan pencarian pekerja di sekitar lokasi kejadian, Senin (4/8/2025). (TribunJateng.com/Farah Anis Rahmawati)

Warga tersebut ialah Sumiati. 

Ia baru saja mendekat ke titik lokasi pencarian korban, dengan harapan membawa pulang kabar baik bagi keluarganya dirumah. 

Namun ternyata kabar tersebut belum ia dapatkan, sehingga ia pun berniat untuk kembali pulang.

Sumiati menyatakan, ia merupakan salah satu keluarga pekerja atas nama Sarwoyo.

Ia merasa sedih dan terpukul mendengar kabar saudaranya yang hilang, sehingga ia pun berkali-kali mengecek ke lokasi kejadian untuk melihat perkembangan proses pencarian. 

"Iya, saya keluarganya. Ini tadi ngelihat kesana belum ketemu," katanya saat dijumpai Tribunbanyumas.com, Senin (4/8/2025). 

Ia menceritakan, awalnya Sarwoyo dan rekan-rekannya sudah bekerja sejak Minggu pagi di lokasi tersebut. Namun, tidak seperti biasanya mereka tiba-tiba mendapat perintah untuk lembur. 

"Sorenya dia sempat pulang ke rumah untuk makan. Istrinya cerita nggak biasanya suaminya itu makan kok banyak banget, terus pamit mau lembur," ujarnya. 

Sumiati melanjutkan, awalnya Sarwoyo sempat diminta istrinya untuk tidak lembur dengan alasan tidak ingin suaminya kelelahan dan suasana sore hari kemarin juga terlihat sangat mendung. 

"Tapi dia gak mau, alasannya tidak enak sama rekannya. Masa yang lain kerja dia enggak," ungkapnya. 

Usai menikmati makan sore dan beristirahat sejenak, dengan berat hati sang istri pun mengizinkan Sarwoyo untuk kembali berangkat ke tempat kerja. 

Sayangnya, tiba-tiba kabar buruk terdengar di malam harinya. 

Sumiati menyatakan, begitu mendengar kabar banjir bandang di Sungai Klawing, istri Sarwoyo dan anaknya langsung menuju ke lokasi. 

Mereka awalnya tidak mengetahui siapa pekerja yang hilang.

Namun begitu mengetahui nama suaminya disebut, ia dan anaknya pun tak kuasa menahan air mata dan terus menangis. 

Perasaan terpukul itu juga dirasakan pula oleh Sumiati.

Terlebih ketika ia melihat puteri kedua Sarwoyo yang terus menangis sejak malam. 

Sehingga ia pun membiarkan istri dan anak Sarwoyo untuk tinggal dirumah agar bisa beristirahat, sedangkan ia mengecek ke lokasi kejadian. 

Selain itu, Sumiati juga mengungkap Sarwoyo rupanya masih satu kerabat dengan Muhyadi, salah satu pekerja waga Desa Penaruban, yang juga masih dinyatakan hilang. 

Hampir sama dengan Sarwoyo, Muhyadi juga sempat menunjukan gelagat yang berbeda daripada biasanya. 

Ia menyatakan, Muhyadi sempat berkali-kali menemui cucunya sebelum ia berangkat lembur. 

"Pak Muhyadi sempat nemuin cucunya, menanyakan besok cucunya sekolah nggak, terus ngasih uang Rp 4.000 di atas meja belajarnya. 

Pas udah mau berangkat, dia balik lagi ke cucunya, terus bilang, sekolah yang pinter ya dek," ungkapnya. 

Sumiati berharap, baik kerabatnya atau pekerja lain dapat segera ditemukan. 

Ia menyatakan pihak keluarga masih berharap akan adanya suatu keajaiban.

Namun, jika tuhan berkehendak lain, ia menyatakan sudah ikhlas. 

"Minta doanya saja , semoga bisa segera ditemukan, syukur-syukur dalam keadaan selamat. Kalau memang enggak, kami sudah ikhlas, dan semoga segera ditemukan jasadnya," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Ir. Prayitno menyatakan, terdapat enam pekerja yang terjebak banjir bandang di lokasi proyek penguatan tebing Sungai Klawing

Tiga diantaranya berhasil selamat, namun tiga pekerja lainnya dinyatakan hilang.

"Mereka sempat terlihat masih berjalan untuk menyebrang menuju jalur alat berat," ujarnya. 

Namun selanjutnya, mereka menghilang dan hingga saat ini masih dicari kabarnya. 

Kronologi Banjir Bandang

Proses Evakuasi : Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan proses evakuasi terhadap 6 pekerja yang terjebak banjir bandang di Sungai Klawing Purbalingga, Minggu (3/8/2025).
Proses Evakuasi : Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan proses evakuasi terhadap 6 pekerja yang terjebak banjir bandang di Sungai Klawing Purbalingga, Minggu (3/8/2025). (Dok. BPBD Purbalingga)

Hujan deras yang mengguyur Purbalingga sejak siang hari memicu banjir bandang di Sungai Klawing Purbalingga, Minggu (3/8/2025). 

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak enam pekerja yang sedang mengerjakan proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga terjebak di atas tanggul. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Ir. Prayitno menyatakan para pekerja tersebut mulanya sedang mengerjakan jembatan akses alat berat. 

Namun pada pukul 19.30 WIB, tiba-tiba air Sungai Klawing meluap dan memicu banjir bandang

"Para pekerja pun segera bergegas untuk menyelamatkan diri dan menaikan alat berat ke tempat yang lebih tinggi di shelter/posko yang berada di tanggul sodetan Sungai Klawing," katanya saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025). 

Tiga dari enam pekerja menurutnya berhasil bertahan di shelter/posko dan menunggu di selamatkan. Sementara tiga lainnya, menurut kesaksian warga terlihat masih berjalan untuk menyebrang menuju jalur alat berat. 

Usai menerima laporan adanya peristiwa tersebut, Tim BPBD Purbalingga segera menuju lokasi untuk melakukan assessment serta Operasi SAR dan berkoordinasi dengan BASARNAS. 

"Operasi SAR mulanya sempat terhambat akibat hujan lebat dan arus yang sangat deras. Sehingga mesin tempel perahu tidak mampu, karena hanya berkekuatan 25 HP," ujarnya. 

Namun akhirnya sekitar pukul 02.00 WIB, 3 pekerja yang bertahan di shelter/pokso tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. 

Tiga pekerja tersebut ialah Juni Setiawan (operator) warga Kebumen, Muntohar (operator) warga Kebumen, dan Bintang Putra (Surveyor) warga Yogyakarta. 

"Sementara itu tiga pekerja lainnya dinyatakan masih dalam pencarian," lanjutnya. 

Tiga pekerja tersebut ialah Sarwoyo warga Penaruban Purbalingga, Muhyadi warga Penaruban Purbalingga, dan Tedi Setiawan (surveyor) warga Majenang Cilacap. 

"Operasi SAR/Pencarian akan dilanjutkan pada Senin pukul 08.00 WIB," ujarnya. (Anr)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved