Berita Banyumas
Pemilik Kafe Banyumas Mulai Tepuk Jidat: Putar Suara Burung Saja Bisa Kena Royalti
Pemilik kafe di Banyumas memilih wait and see bagaimana kewajiban pembayaran royalti musik diberlakukan oleh pemerintah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
Sebelumnya, dia biasa menggunakan playlist YouTube Music berisi lagu-lagu barat untuk menciptakan suasana.
Kini, suara yang terdengar di kafe hanya efek alam seperti suara hujan.
"Kalau malam, sudah tidak memutar sama sekali."
"Live music juga tidak ada, walaupun pernah sekali mendatangkan DJ."
"Sekarang saya nunggu regulasi yang jelas, takutnya malah jadi masalah," ujar pria disapa Marucil ini.
Menurutnya, reaksi pengunjung beragam.
Ada yang merasa nyaman dengan suasana sunyi, namun ada juga yang mengeluh kafe terasa sepi tanpa musik.
Keluhan serupa datang dari Benny Indrawan, pemilik Cafe Kopi Kebon.
Dia menilai kebijakan ini menjadi beban tambahan, khususnya bagi kafe kecil atau warung kopi lokal yang harus memikirkan biaya operasional lain.
"Saya keberatan harus bayar royalti, apalagi kami cuma memutar musik dari YouTube atau radio, bukan mengadakan konser langsung," kata Benny.
Ia juga mempertanyakan transparansi sistem royalti.
"Belum jelas siapa yang memungut, ke mana uangnya, dan bagaimana dibagikan ke musisi."
"Penegakan hukumnya juga terasa tidak adil."
"Hanya sebagian kecil kafe yang diawasi, jadi kesannya tebang pilih," kataya.
Baca juga: Ketika Anak SMA di Banyumas Dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis, Periksa Mata Hingga Gigi
Baca juga: Banyumas, Pekalongan dan 3 Kabupaten Lain Hujan Lebat, Ini Prediksi Cuaca Jateng Hari Ini dari BMKG
Pemerintah menegaskan aturan ini adalah bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual dan upaya memberi penghargaan yang layak kepada pencipta lagu.
Detik-detik Evakuasi Pengunjung Pasar Sampang Banyumas, Betis Heni Tersangkut Penutup Selokan |
![]() |
---|
Sakitnya Rakyat Banyumas: Kontrakan Mewah Cuma Rp10 Juta vs Tunjangan Dewan Rp42 Juta Per Bulan |
![]() |
---|
170 UMKM Banyumas Naik Kelas, Siap Ekspor Produk via Bisnis Matching |
![]() |
---|
Potret Sekolah Inklusi di Purwokerto, SDN 5 Arcawinangun Jadi Rumah Kedua 56 ABK |
![]() |
---|
Transparansi Tunjangan DPRD Banyumas Dipertanyakan, Publik Desak Evaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.