Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Pemilik Kafe Banyumas Mulai Tepuk Jidat: Putar Suara Burung Saja Bisa Kena Royalti

Pemilik kafe di Banyumas memilih wait and see bagaimana kewajiban pembayaran royalti musik diberlakukan oleh pemerintah.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
ROYALTI LAGU - Dokumentasi suasana nobar di Cafe Ora Umum Purwokerto pertandingan Timnas Indonesia pada Selasa (29/8/2025). Pembayaran royalti bagi pemutaran lagu di tempat usaha kafe mulai dirasakan sebagai beban tambahan oleh pemilik kafe dan usaha kecil di Banyumas. 

Namun di lapangan, banyak pelaku usaha kecil merasa belum siap.

Di tengah biaya sewa, listrik, bahan baku, dan gaji karyawan yang terus naik, penambahan beban royalti musik dinilai membuat usaha semakin berat dijalankan. 

Beberapa pelaku usaha bahkan memilih menghentikan pemutaran musik sama sekali menghindari kewajiban ini.

Bagi pemilik kafe seperti Marucil dan Benny, musik seharusnya menjadi sarana menciptakan suasana, bukan sumber kekhawatiran. 

Ketua PHRI Kabupaten Banyumas, Iriyanto pun cukup terkejut dengan kebijakan tersebut. 

"Ini memperdengarkan suara burung saja kena."

"Suara-suara alam masa kena royalti." 

"Kami masih memantau karena aturan itu saya pikir memberatkan dunia usaha," katanya. 

Dia mengatakan, Sabtu (9/6/2025) akan ada pertemuan khusus dengan sejumlah GM hotel, restaurant dan tempat hiburan malam membicarakan aturan ini. 

Dalam waktu dekat akan ada zoommeeting bersama PHRI jateng untuk koordinasi terkait aturan ini. 

"Kalau lagu indo seperti Rhoma Irama boleh lah jelas, tapi misalkan lagu-lagu barat ke siapa?"

"kami masih memantau dan akan mengumpulkan informasi terlebih dahulu," imbuhnya. 

Pihaknya mengatakan, PHRI Kabupaten Banyumas memiliki anggota aktif 240 hotel dan 380 restauran. 

Jumlah tersebut belum termasuk cafe-cafe di Purwokerto dan Banyumas. (*)

Baca juga: Sehari 2 Kecelakaan di Salatiga, Pelajar Tewas Tertabrak Pikap di Jalur Lawan Arah

Baca juga: Stok Beras di Gudang Bulog Cukup untuk Kebutuhan Setahun Warga Blora

Baca juga: Alasan Sejumlah RT Menolak Dana Operasional, Wali Kota Semarang: "Mungkin Mereka Punya Kas Banyak"

Baca juga: Dari Data ke Dampak: Menangkal Stunting di Akar Rumput

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved