Universitas Muhammadiyah Purwokerto
UMP Gelar Turnamen Voli Antar-dusun di Wonosobo, Gaungkan Semangat Kemerdekaan dan Sportivitas
UMP menggelar Turnamen Voli Antar Dusun di Desa Purwosari, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Semangat kemerdekaan dan kebersamaan bergema di Desa Purwosari, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, melalui penyelenggaraan Turnamen Voli Antar Dusun 'UMP Champions'.
Kegiatan ini diinisiasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Turnamen voli berlangsung selama dua hari, 2-3 Agustus 2025, sebagai bagian dari rangkaian menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Turnamen ini melibatkan lima dusun yang ada di Desa Purwosari—Pagerkeji, Kerodan, Bugangan, Lembono, dan Lembosari—dengan masing-masing mengirimkan dua tim putra dan satu tim putri.
Kompetisi voli putra digelar pada hari pertama, disusul pertandingan putri pada hari kedua.
Kegiatan yang berlangsung di GOR desa ini sukses menarik antusiasme masyarakat, yang datang untuk memberikan dukungan penuh kepada para pemain dari dusunnya.
Sekretaris Desa Purwosari, Supriyadi, S.Sos., secara resmi membuka turnamen dan mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN UMP yang telah menggagas kegiatan ini.
Baca juga: Dari Banjarnegara ke Seoul: Nurbaety Lega, Alumni UMP Menginspirasi di Panggung Internasional
Menurutnya, turnamen ini sejalan dengan semangat warga yang selama ini aktif berlatih voli secara rutin.
“Mahasiswa UMP telah menghadirkan wadah yang sangat positif untuk menyalurkan minat dan bakat warga, khususnya di bidang olahraga voli yang memang sudah menjadi potensi desa kami,” ujar Supriyadi dalam sambutannya.
Tak sekadar kompetisi, UMP Champions menjadi simbol kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan partisipasi masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga serta menumbuhkan nilai-nilai sportivitas dan kekompakan.
Ketua panitia kegiatan, Zaki Naufal Kirom, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara, baik dari unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga warga yang berkontribusi secara materiil dan tenaga.
“Kami berharap turnamen ini menjadi awal dari kegiatan-kegiatan positif lain yang dapat terus dilanjutkan oleh masyarakat desa, bahkan setelah masa KKN selesai,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa dan Dosen KKN UMP Dorong Legalitas Jamu Gendong Lewat Pelatihan CPPB-IRT di Purbalingga
Zaki juga menekankan pentingnya menjunjung nilai-nilai fair play di setiap pertandingan.
“Menang dan kalah adalah hal biasa, namun semangat persaudaraan, kebersamaan, dan sportivitas harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat hadir sebagai motor penggerak perubahan sosial dan budaya di tengah masyarakat.
Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis potensi lokal, mahasiswa UMP kembali menunjukkan perannya sebagai agen transformasi dalam membangun desa. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.