Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sosok 3 Kader PDIP Solo Pilih Gabung PSI, FX Rudy Sebut Mereka Bermasalah, Cuma Mau Jabatan

Mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan bahwa kader-kader yang membelot tersebut bukan merupakan kader PDIP asli

Penulis: Msi | Editor: muslimah
wikimedia/Tribun Solo
KOLASE- Kolase foto tiga kader PDIP gabung PSI diantaranya Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Tiga kader PDIP Solo membelot ke PSI pimpinan Kaesang Pangarep masih jadi sorotan.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo tak mempermasalahkan pembelotan ketiga kadernya.

Apalagi, kata Rudy, dari track recordnya ketigaganya dikenal punya masalah di partai.

Ditemui di kediamannya, FX Rudy, sapaannya menegaskan bahwa hal seperti itu lumrah dalam dunia politik.

"Mbak Mega saja sudah menyampaikan kalau ada yang nggak suka dengan PDI Perjuangan silahkan out, keluar," tegas FX Rudy seperti dikutip dari Tribun Solo, Rabu (13/8/2025)

Mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan bahwa kader-kader yang membelot tersebut bukan merupakan kader PDIP asli.

FX Rudy Usulkan Kongres PDIP VI Digelar di Kota Solo.
FX Rudy Usulkan Kongres PDIP VI Digelar di Kota Solo. (Agus Iswadi)

Baca juga: Resmi, KPK Cegah Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ke Luar Negeri, Berlaku 6 Bulan

"Itulah yang namanya PDI Perjuangan, jadi mulai dari PDI sampai PDI Perjuangan. Kalau orang yang dari PDI jadi PDI Perjuangan, pasti tidak akan berpindah partai politik.Karena paham betul tentang ideologi partai ," tegas FX Rudy, Senin (11/8/2025) sore.

Sementara terkait ketiga sosok yang membelot tersebut yakni Ginda Ferachtriawan, Wawanto dan Dyah Retno Pratiwi. FX Rudy menegaskan bahwa ketiganya tidak memahami betul ideologi PDIP.

"Perkara mereka sekarang mengundurkan diri atau dipecat, karena dia lahir sebelum 73 (fusi partai 6 partai menjadi PDIP). Dari situlah kalau orang yang berkiprah dari situ, dibunuh pun tetap PDI Perjuangan," lanjutnya.

Menurut FX Rudy, langkah ketiga mantan anak buahnya tersebut berpindah partai karena menginginkan jabatan tertentu.

"Sehingga kalau yang seperti itu, dia tujuan utamanya adalah bagaimana bisa meraih sesuatu di sebuah organisasi partai politik," kata FX Rudy.

Di momen yang sama, FX Rudy pun menguliti satu persatu ketiga mantan kader PDIP Solo yang membelot tersebut.

Menurut FX Rudy, sosok Ginda bukanlah siapa-siapa tanpa ada sosok sang ayah di belakangnya. Bahkan masuknya Ginda sebagai kader PDIP Solo tak lain karena mendiang ayahnya.

"Ginda itu dulu juga bukan siapa-siapa. Itu hanya kita memberi penghargaan pada ayahnya saja, pak Satrio yang kena kasus korupsi terus dia sama pak Teguh dicalonkan menjadi anggota DPRD kan 2 kali dia. Itu saja," urainya.

FX Rudy pun menegaskan bahwa dirinya tak pernah khawatir dengan dinamika adanya kader keluar dari PDIP.

"Mbak Mega saja sudah menyampaikan kalau ada yang nggak suka dengan PDI Perjuangan silahkan out, keluar. Apalagi melanggar aturan-aturan dari partai itu sendiri. Perintah ketua umum tidak dilaksanakan itu sama saja pengkhianatan," imbuh Rudy.

Ketiga sosok tersebut dikatakan FX Rudy tidak pernah menjabat petinggi struktural di DPC PDIP selama menjadi kader.

"Jadi anggota partai saja, belum, DPC belum. PAC aja sebatas pengurus dan tak pernah hadir untuk saudara Ginda. Kalau Wawanto hanya di tingkat ranting dan tidak dipilih lagi, berarti kan tidak punya integritas dan kredibilitas. Sama, Dyah itu juga sama bukan siapa-siapa. Dia kita jadikan anggota DPRD itu saya yang menyelesaikan segala sesuatunya," jelasnya.

"Dan itulah orang yang tidak tahu diri bagi saya," sebut FX Rudy.

Untuk surat pengunduran diri dari ketiganya diakui FX Rudy telah dikirim ke dirinya dan telah ia teruskan ke DPP PDIP untuk diproses.

"Surat pemecatan sudah kita kirim ke DPP partai," katanya.

Mantan pendamping Jokowi sebagai Wakil Wali Kota Solo tersebut juga mengatakan bahwa ketiga sosok itu sudah berkhianat ketika Pilkada 2024 digelar.

Dimana ketiganya lebih memilih mendukung Paslon lawan ketimbang mendukung Teguh Prakosa dan Bambang Gage yang diusung PDIP.

FX Rudy kembali menegaskan bahwa keluarnya ketiga mantan kader dan berbelok ke partai lain tak akan menggerus suara di dalam tubuh DPC PDIP Solo.

"Nggak, nggak akan menggerus. Karena satu, punya masalah semua itu," pungkasnya.

3 Mantan Kader PDIP Solo Resmi Gabung PSI

Sejumlah eks kader PDIP Solo menyeberang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebagai informasi, bahkan ketiga sosok tersebut pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo saat masih menjadi kader partai berlambang banteng.

Tak hanya pernah menjadi anggota DPRD Solo, bahkan dua di antaranya juga sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo melalui penjaringan terbuka yang dilakukan oleh DPC PDIP Solo di tahun 2024 silam.

Tiga sosok tersebut antara lain Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.

Bergabungnya tiga tokoh akan menambah kekuatan PSI Solo untuk bisa berkata banyak di kancah perpolitikan kota Bengawan.

Ginda disebut Yoga telah mendaftarkan diri sebagai kader PSI jauh sebelum Kongres partai digelar di Solo tengah bulan Juli lalu.

Sementara untuk Dyah dan Wawanto disebut Yoga mendaftarkan diri melalui website resmi PSI pada Jumat (8/8/2025) sore kemarin.

Sosok Ginda

PINDAH PSI. Eks anggota Komisi IV DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan pada Kamis (3/10/2022). 
PINDAH PSI. Eks anggota Komisi IV DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan pada Kamis (3/10/2022).  (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Ginda Ferachtriawan kini telah bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Ginda adalah mantan anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP. 

Pada pemilu 2024 kemarin, Ginda tak masuk sebagai kader PDIP yang masuk menjadi caleg di Pilkada Solo. 

Kepala TribunSolo.com, Ginda mengaku tak ada ambisi lagi untuk menjadi anggota DPRD. 

Khususnya di pemilu 2029 mendatang. 

Baca juga: Terungkap, Ginda Ferachtriawan Gabung PSI Sebelum Kongres Nasional di Solo

Dia mengaku niatnya hanya untuk mengajari anak-anak muda untuk bisa berpolitik. 

"Saya tidak punya ambisi untuk caleg di 2029 karena saya merasa secara usia sudah tua, tapi saya rasa saya mau mengajari anak-anak muda selalu berpatisipasi politik dan saya siap memberikan ilmu dan pengalaman saya," kata Ginda, Senin (11/8/2025).

Dia menyebut, sebagai partai berkembang, dia ingin belajar bersama dengan PSI

"Pemikiran juga muda dan saya tahu betul Indonesia terjadi bonus demografi saya rasa, dan berharap bisa berkolaborasi antara pemikiran saya yang lama lebih tua, pengalaman saya yang lama di dewan mungkin bisa membawa bisa lebih baik," kata dia.

Profil dan Rekam Jejak Ginda

Nama Lengkap: Ginda Ferachtriawan SE, MSi

TTL : Belanda, 22 Februari 1975

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Kartopuran No.109 RT.01/RW VI Jayengan Serengan Solo - 57152

Pernah Bergabung dengan PDIP 

Anggota DPRD Solo Fraksi PDIP 2014–2019

Anggota DPRD Solo Fraksi PDIP 2019–2024

Pernah ikut penjaringan terbuka PDIP di Pilkada 2024

Riwayat Pendidikan :

S1 - Universitas Muhammadiyah Surakarta

S2 - Universitas Islam Batik

Riwayat Pekerjaan:

Founder PT Becom

Sosok Wawanto

GABUNG PSI. EKS Anggota DPRD Solo fraksi PDIP gabung PSI. Wawanto mengaku karena pilihan politik. 
GABUNG PSI. EKS Anggota DPRD Solo fraksi PDIP gabung PSI. Wawanto mengaku karena pilihan politik.  (TribunSolo.com/Ryantono)

Selain Ginda Ferachtriawan, ada dua mantan anggota DPRD Kota Solo dari fraksi PDIP yang menyebrang dan bergabung ke PSI tahun ini yaitu Wawanto dan Dyah Retno Pratiwi.

Saat ditemui TribunSolo.com, Wawanto mengaku telah menjadi kader PSI pada awal Agustus 2025, tepatnya 8 Agustus 2025.

 "Jadi gini, memang saya benarkan bahwa saya sudah gabung PSI, per tanggal 8 Agustus 2025, " kata Wawanto, Senin (11/8/2025).

Wawanto membeberkan alasannya gabung PSI, yaitu soal pilihan politik pribadinya.

Selain itu, menurutnya, orang berpindah partai itu hal biasa.

"Saya Login ke PSI itu hak setiap warga negara tidak ada siapapun yang melarang, siapapun boleh untuk login kemana itu hal yang biasa, bahwa orang mau berpindah ke partai itu hal biasa," ucap dia.

"Namun kemudian, ada yang sedikit melatarbelakangi, saya masih mewarnai perpolitikan dan berkontribusi memajukan Kota Solo melalui PSI, meskipun di parlemen nasional belum ada kursi, karena ada tokoh-tokoh muda, walaupun usia saya sudah setengah ada, namun, saya ingin mewarnai politik," kata dia.

Dia mengatakan, setelah ini, akan membuat surat permohonan pengunduran diri ke DPC PDIP Solo.

Nantinya surat itu akan ditembuskan ke DPD dan DPP PDIP.

"Saya sudah gabung PDIP Solo sudah lama yaitu tahun 1989 hingga saat ini, dan dengan adannya kabar tersebut, dan memang saya beda pilihan itu pilkada 2024 kemarin kenapa beda pilihan, selain itu, dalam waktu dekat ini memang saya akan mengajukan surat pengunduran secara resmi, ke DPC dengan tembusan DPD dan DPP," ungkap dia.

"Saya lebih senang karena dianggap kecil dan tidak dianggap, sehingga saya bergabung di PSI bukan berarti bukan seorang pengkhianat, kalau saya sudah bergabung saya all out membesarkan PSI di Kota Solo," kata dia.

Sosok Wawanto

Nama Lengkap: Wawanto

Karier Politik:

Aktif di bidang politik seusai lulus SMA pada 1988

Pengurus ranting PDIP Solo:

Anggota DPRD Kota Solo fraksi PDIP 2014-2019

Anggota DPRD Kota Solo fraksi PDIP 2019-2024

Namun, pada Pilkada 2024, namanya tidak muncul sebagai Bacaleg Pemilu 2024 dari Partai PDIP.

Wawanto menjelaskan dirinya masuk ketika penjaringan 200 persen Bacaleg PDIP untuk DPRD Solo.

Namun namanya hilang setelah dikerucutkan menjadi 100 persen atau 45 Orang.

Wawanto pun kemudian mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota (cawawali), di Kantor DPC PDIP Kota Solo sementara di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa (9/4/2024) lalu.

Pendaftaran itu seiring langkah DPC PDIP Solo yang membuka pendaftaran bakal Cawali-Cawawali bagi kader internal PDIP maupun figur eksternal partai. Hal itu didasarkan pada instruksi dari DPP PDIP melalui surat bernomor 6027/IN/DPP/III/2024 tertanggal 28 Maret 2024. (Tribunsolo)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved