HUT ke 80 RI
Penampakan Lorong Merah Putih di Kampung Kanguru Semarang, Panjangnya 80 Meter Hasil Swadaya Warga
Inilah penampakan lorong sepanjang 80 meter menggunakan kain Merah Putih di Kampung Kanguru, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Warga RT 07 RW 03, Kampung Kanguru, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang kompak menghias lorong sepanjang 80 meter menggunakan kain Merah Putih yang membentang di atas meneduhkan kawasan tersebut.
Dekorasi itu menjadi ikon baru kampung sejak awal Agustus 2025, bertepatan perayaan HUT ke-80 RI.
Purwanti, warga setempat mengatakan, suasana kampung terasa lebih segar dan rapi sejak persiapan lomba dimulai.
Baca juga: Hyundai Luncurkan STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X di Semarang, Segini Harganya
Baca juga: Soal LRT, Djoko Setijowarno: Lupakan! Fokus Perbaiki Trans Semarang yang Dijuluki Cumi Darat
"Kondisi kampung sekarang lebih bersih."
"Waktu pasang kain dan menghias gang, semua warga ikut kerja bakti, guyup rukun,” tuturnya, Kamis (14/8/2025).
Ketua RT 07 RW 03, Ragil Suratman mengungkapkan, ide lorong Merah Putih ini awalnya muncul saat pihaknya bersama tokoh warga Suryanto ingin mengikuti lomba tingkat RW.
“Ya ngepasin 80 meter itu sesuai HUT RI saat ini."
"Ide itu saya dan Suryanto, awalnya untuk lomba tingkat RW," ujarnya.
"Kemudian kami menang di tingkat RW, lalu pihak kelurahan datang, tambah lagi."
"Menang di kelurahan, lanjut ke kecamatan, menang lagi, sampai terakhir tingkat kota,” sambungnya.
Selain lorong kain merah dan putih, kampung ini juga dipenuhi mural tokoh pejuang.
Mulai dari Bung Tomo, Presiden Soekarno, hingga Jenderal Besar Sudirman.
Semua lukisan dibuat tangan, dari ide warga setempat.
Dekorasi tidak berhenti di mural.
Baca juga: Bupati Semarang Telepon Tukimah, Tagihan PBB yang Naik 400 Persen Diringankan
Baca juga: Agustina, Wali Kota Semarang Tegaskan PKK Garda Terdepan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Di bawah kain Merah Putih yang membentang seperti tenda hajatan itu yakni kelap-kelip lampu hias, lampu-lampu gantung dibuat dari galon dan botol plastik bekas.
Itu adalah hasil kreativitas warga setelah mendapatkan masukan dari tim penilai lomba.
Ragil mengatakan, semua itu memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar.
Bagian ujung lorong menjadi area urban farming dengan bonsai, tanaman sayur, dan buah.
Semua elemen itu dikerjakan murni menggunakan dana swadaya warga.
“Murni swadaya warga dan kas RT, plus iuran untuk mempercantik kampung,” tegas Ragil.
Dia memastikan, tema dekorasi ini bukan mengikuti imbauan pihak manapun, melainkan murni inisiatif warga.
“Tidak ada arahan dari luar."
"Warna atasan merah dan putih itu dari warga sendiri yang ingin bikin nuansa Merah Putih sepanjang 80 meter,” ucapnya.
Kini, lorong Merah Putih Kampung Kanguru tak hanya memeriahkan perayaan kemerdekaan, tetapi juga menjadi bukti kekompakan warga, kreativitas dari barang bekas, dan semangat gotong royong yang tetap terjaga. (*)
Baca juga: Kenakalan Perangkat Desa Terendus Bapenda Kendal, Tidak Setor Hasil Pungut PBB, Totalnya Rp56 Miliar
Baca juga: Bupati Syamsul Tancap Gas Dorong Percepatan Status Kawasan Industri di Cilacap
Baca juga: Pemicu Remaja 20 Tahun Bunuh Neneknya di Blora: Keinginan Kuliah Tidak Direstui Ibu
Baca juga: Sosok Zulfahmi Arifin, Pemain Asal Singapura Yang Perkuat Persis Solo
Semangat Hari Kemerdekaan di Desa Bantrung Jepara, Kibarkan Bendera Merah Putih Panjang 1 KM |
![]() |
---|
Merayakan HUT ke-80 RI: Warga Nyatnyono Semarang Bangkitkan Kenangan Lewat Busana 70-an |
![]() |
---|
Jelang Hari Kemerdekaan, Warga Puntan Semarang Membuat 9 Gang Bertema Nama Presiden RI |
![]() |
---|
Semarak Warga Semarang Sambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Kejutan Sore Polisi di Persimpangan Jalan Diponegoro Ungaran: Bagikan Bendera Hingga Cokelat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.