Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Update Kabar Sumanto Eks Kanibal Asal Purbalingga, Jadi Bahan Riset Film Labinak: Mereka Ada di Sini

Sosok Sumanto, mantan kanibal asal Purbalingga namanya terdengar lahi. Kali ini karena film berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Ist. Instagram Sumantoofficial
Foto postingan mantan narapidana kasus kanibalisme yang menjadi konten creator mukbang Sumanto yang kembali menarik perhatian publik karena membuat akun Instagram dengan nama, @sumantoofficial, Rabu (1/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sosok Sumanto, mantan kanibal asal Purbalingga namanya terdengar lahi.

Kali ini karena film berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini.

Film ini mengangkat cerita tentang kanibalisme yang dibungkus ke dalam genre horor psikologis. 

Untuk itu, dilakukan riset mendalam soal seluk-beluk kanibalisme.

Demikian dijelaskan Anami Films sebagai rumah produksi yang menaungi film tersebut.

Salah satunya bahkan menjadikan Sumanto, sebagai bahan riset. 

Baca juga: Jateng Bersholawat di Batang, Ribuan Warga Doakan Jawa Tengah Makmur dan Berkah

Pratiwi Juliani mengatakan dirinya sempat mewawancarai Sumanto untuk menggali informasi terkait kanibalisme.

"Kami berinteraksi hanya sebatas kami mengorek informasi dari beliau," kata Pratiwi saat ditemui di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025).

Pratiwi Juliani mengatakan Sumanto kini sudah bertransformasi menjadi manusia yang lebih baik.

"Dan kami melihat bahwa transformasi beliau sebelumnya melalui kasus itu dan sekarang beliau sudah menjadi pribadi yang jauh lebih baik itu menjadi motivasi kami sih," kata Pratiwi Juliani.

Proses riset pun berlangsung cukup menantang karena keterbatasan komunikasi.

Namun, Pratiwi Juliani merasa obrolannya bersama Sumanto cukup untuk pengembangan naskah skenario Labinak.

"Paling keterbatasan komunikasi ya, kita memang harus sabar berkomunikasi dengan beliau. Tapi beliau secara pribadi itu sangat supportif, dan beliau sangat terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan sederhana," kata Pratiwi.

Labinak: Mereka Ada di Sini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu tunggal bernama Najwa yang berusaha melindungi putrinya, Yanti, untuk dijadikan tumbal ritual sekte kanibalisme elite milik keluarga Bhairawa.

Film garapan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini menampilkan Nayla D Purnama, Raihaanun, Arifin Putra, Jenny Zhang, dan Giulio Parengkuan.

Film Labinak: Mereka Ada di Sini akan tayang di bioskop mulai 21 Agustus 2025.

Kondisi Sumanto Terkini

Sumanto
Sumanto (tribunjateng/khoirul muzaki)

Masih ingatkah sosok Sumanto, yang sempat menghebohkan Indonesia karena aksinya sebagai seorang kanibal?

Pria warga Purbalingga tersebut sempat terjerat kasus memakan daging manusia pada 2003.

Bagaimana kondisi terkini Sumanto?

Dia menjadi rajin ngonten aktivitas kesehariannya, bahkan rajin membuat konten tentang kegiatan makan-makan atau mukbang.

Publik tentunya masih mengingat Sumanto, pria asal Kabupaten Purbalingga yang pernah menghebohkan karena kasus kanibalisme.

Sebelumnya pada 2003, Sumanto sempat terjerat kasus kanibalisme karena memakan daging manusia dengan dalih untuk mendalami ilmu hitam.

Kabar terbaru, sosok Sumanto yang telah bebas sejak 2006 ini tengah menjajal peruntungan sebagai konten kreator di sosial media.

Sosoknya kembali viral karena selain membagikan kegiatannya sehari-hari.

Sumanto juga menjajal konten “mukbang” atau makan-makan.

Meski kesan seram dan sangar masih menempel pada namanya, namun konten yang dibuat Sumanto di sosial media sama sekali tidak menunjukkan kesan tersebut. 

Justru konten yang diunggahnya sengaja dibuat untuk membagikan keseharian sekaligus menghibur pengikutnya. 

Dia tidak ragu untuk berpose atau bernyanyi, meski kadang terlihat sedikit tersenyum malu-malu ketika diarahkan oleh sang admin dari balik kamera. 

Lebih aktif di Instagram @sumantoofficial_ daripada Tiktok, bisa terlihat keseharian Sumanto yang saat ini mulai berbaur kembali dengan masyarakat.

Dia sempat bertemu dengan beberapa tokoh yang datang menemuinya seperti Muhammad Panji (Panji Petualang), Dokter Stephanie (Dokter Forensik), dan Sujiwo Tejo.

Bahkan Sumanto juga sempat membuat konten dengan terlihat ikut memilih pada gelaran Pilkada 2024 beberapa waktu lalu.

Salah satu konten yang ramai disorot adalah saat dirinya membuat konten “mukbang” sate kambing.

Akun Instagram Sumanto Punya Pengikut Ribuan 

Aksi Sumanto yang dibagikan di sosial media olah sang admin ternyata cukup menarik perhatian warganet.

Hingga Rabu, 1 Januari 2025, pengikut akun Instagram Sumanto sudah mencapai angka 13.8k.

Dari tulisan yang ada di kolom komentar, tidak sedikit warganet yang memberikan dukungan dan kepedulian kepada Sumanto.

Walau begitu, beberapa warganet yang mengingat kasusnya juga masih memberi komentar terkait aksi yang dilakukannya beberapa tahun silam.

Sumanto Sempat Ditolak Warga 

Perjalanan hidup Sumanto setelah aksi kanibalismenya terbongkar pada 2003 memang cukup berliku.

Saat itu, hakim pun sempat kebingungan karena tidak ada satupun pasal yang mengatur tentang tindakan kriminal yang dilakukannya.

Pada akhirnya Sumanto hanya didakwa dengan pasal pencurian dan dipidana lima tahun penjara.

Beruntung, setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun, Sumanto mendapat beberapa kali remisi hingga akhirnya dibebaskan pada 2006.

Ia pun kembali menjadi sorotan karena warga kampungnya di warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga menolak kehadirannya karena masih ketakutan.

Akhirnya, Sumanto ditampung oleh KH Supono Mustajab (Mbah Pono) di Yayasan Annur panti rehabilitasi dan klinik jiwa, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

Di tempat ini, Sumanto diperlakukan layaknya murid, serta dibekali dengan ilmu agama dan melupakan ilmu hitam yang pernah didalaminya.

Bahkan sebelum wafat, Mbah Pono juga kerap mengajaknya mengisi pengajian dan terlibat dalam kegiatan sosial.

Pasca ditinggal Mbah Pono, Singgih Prakoso pengasuh Sumanto sempat bercerita jika sosoknya jadi lebih sering murung.

"Ada sedikit kendala, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya."

"Masih sering ditanyakan, 'kok mbaeh jarang meng ngisor?' (kok Mbah Pono jarang ke bawah?),” kata Singgih.

Bahkan Singgih mengungkapkan, Sumanto kerapkali menanyakan ke mana perginya Mbah Pono.

Padahal berkali-kali pula dijelaskan jika Mbah Pono telah tiada.

“Kami sudah jelaskan, tetapi tetap tidak percaya, 'lombo lah, mesih ana koh' (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia," tutur Singgih.

Kini Sumanto tengah mencoba eksis di sosial media dengan mengubah citra seram yang pernah disandangnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved