Berita Pendidikan
Waduh! Riset Profesor Asing Ungkap Praktik Serangan Fajar Jadi Penyebab Korupsi Masif di Indonesia
FISIP Undip Semarang menggelar acara nonton bareng film dokumenter Amplop Demokrasi di Ruang Teater FISIP Undip, Rabu (20/8/2025) sore.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: raka f pujangga
Ia juga menyebut fenomena tersebut sebagai lingkaran setan antara politisi dan masyarakat.
Baca juga: Undip Sambut 16.380 Mahasiswa Baru, Gubernur Jateng Hadir Hangatkan Suasana PMB 2025
Masyarakat merasa wajar menerima amplop karena melihat pejabat dan investor menjadi semakin kaya, sementara kandidat terjebak pada biaya kampanye yang tinggi sehingga bergantung pada modal besar dari para penyokong.
“Pemerintah Indonesia harus berani membuat undang-undang pemilu baru yang bisa mengurangi biaya politik, termasuk mahar politik. Reformasi ini penting supaya demokrasi tidak hanya dikuasai kalangan kaya, tetapi memberi ruang bagi orang biasa yang punya kapasitas dan visi,” tegas Ward.
Selain Ward, hadir pula dua dosen FISIP Undip sebagai pembahas, yaitu Dr. Nur Hidayat Sardini, (Ketua Departemen Ilmu Politik & Ilmu Pemerintahan) serta Muhammad Bayu Widadgo, (Dosen Departemen Ilmu Komunikasi). (*)
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Guru Besar Baru Unissula, Prof Imam Kusmaryono Tekankan Pentingnya Reformasi Pendidikan Matematika |
![]() |
---|
Sosok Gautam Kumar Jha, Profesor Yang Ajak Mahasiswa Gali Akar Sejarah Indonesia-India |
![]() |
---|
LPPM Undip Luncurkan Diseminasi Hasil Kajian Fortifikasi Pangan, Soroti Masalah Gizi |
![]() |
---|
Sosok Revita, Pevoli Cantik UPGRIS yang Optimistis Kejar Emas di Ajang Porsenasma V |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.