Jemaah Haji 2016

Kisah Kegigihan Warsini Mengumpulkan Rupiah dari Jualan Sayur Keliling Sejak 2007 yang Berbuah Manis

Penulis: yayan isro roziki
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warsini melayani pelanggan yang membeli sayur-mayur di teras rumahnya

Ditambahkan, selama ini ia tak pernah libur keliling berjualan sayur, kecuali sakit atau ada keperluan mendesak. Diakui, anak-anaknya sering mendesak agar ia tak berjualan tiap hari, mengingat usianya yang telah renta.

"Anak-anak sering nyuruh saya sering libur jualan, tapi saya gak mau. Saya bilang ke mereka, saya akan libur jualan saat mendekati hari pemberangkatan haji. Saya mau berangkat haji dengan uang yang saya kumpulkan sendiri, tak mau disumbang anak-anak," ujarnya.

Anak sulung Warsini, Sukamto (47), mengakui kuatnya tekad sang iu untuk naik haji. Menurut dia, sejak semual sang ibu memang menolak dibantu anak-anaknya untuk mengangsur biaya haji.

"Ibu gak mau dibantu mengangsur, dia pengen tabungan untuk haji dari hasil keringat dan jerih payahnya sendiri," tutur Kuswanto.

Tetangga yang sekaligus menjadi pelanggan Warsini, Sukmawati, mengaku turut senang Warsini bisa berangkat haji, dari hasil berjualan sayur sehari-hari. Sehari-hari, diakui, ia membeli sayur, bumbu dapur, dan laauk pauk dari Warsini.

"Tiap hari saya beli di sini. Jualannya ada ikan, sayur, bumbu dapur dan lain-lain," katanya.

Dia berharap, Warsini selamat sampai tujuan hingga kembali ke rumah, tak kurang suatu apa pun. "Kami hanya bisa mendoakan, semoga di sana ibadahnya lancar dan menjadi haji yang mabrur, selamat hingga kembali ke rumah," tuturnya. (*)

Berita Terkini