"Karena sejak tahun 2012 nomor PIRT sudah 15 digit, sedangkan beberapa makanan yang ada di swalayan ini masih menggunakan 12 digit," ujar Toipah.
Selain ditemukannya banyak makanan kadaluarsa dan Nomer PIRT lama, pihaknya juga menarik belasan boraks saat sidak di Pasar Trayeman, Slawi.
"Sebelum ke swalayan tersebut, kami juga melakukan sidak ke Pasar Trayeman.
Di sana, ada sekitar 17 bungkus boraks yang kami tarik," pungkas Toipah. (Tribunjateng/gum).