Kritik Anies Baswedan soal Banjir Jakarta, Emmy Hafild: Butuh Gubernur Kompeten, Tidak Cuma Wacana

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kritik Anies Baswedan soal Banjir Jakarta, Emmy Hafild: Butuh Gubernur Kompeten, Tidak Cuma Wacana

Ia mencontohkan bahwa negara swiss membututuhkan waktu 30 tahun untuk menaturalisasi sungai, sementara DKI Jakarta tidak memiliki waktu sebanyak itu karena mendesak.

"Naturalisasi dalam konteks banjir adalah merestorasi meander-meander sungai, sungai aslinya berkelok-kelok, sekarang diluruskan.

Meander-meander fungsinya menahan lajunya air sampai ke muara, karena harus berbelok- belok. Kalau lurus maka laju air akan kencang sekali.

Idealnya memang naturalisasi, tapi ya jangan berhenti di wacana tapi harus dibuat rencana aksinya.

Tapi itu realisasinya lama sekali. Swiss saja, naturalisasi sungai Thur , anak sungai Rhein, perlu waktu 30 tahun untuk merealisasikannya. Jakarta tidak punya waktu semewah itu, penanganan banjir harus dilakukan sekarang," tulisnya.

Emmy Hafild menegaskan bahwa naturalisasi harus membebaskan lahan sungai dari pemukiman, sehingga Emmy Hafild mendesak agar Anies Baswedan melakukan relokasi.

"Naturalisasi atau normalisasi tetap mengharuskan pembebasan lahan di sepanjang sungai. Keberanian untuk merelokasi warga itu yg harus dilakukan Gubernur. Ini yg tidak dipunyai Gubernur yg ada, karena ingin populer. Relokasi pasti tidak populer. tapi itu resiko pekerjaan," tulisnya.

Lalu, Emmy Hafild menyinggung soal tanah reklamasi.

"Untuk mengatasi terhambatnya aliran air yg mengalir ke laut, pernah ada rencana untuk membuat waduk di pantura Jakarta, di pinggir teluk Jakarta, seperti polder di Belanda.

Laut dikeringkan, digali dan dibendung sehingga 13 sungai ( terutama Ciliwung), bisa tumpah ke bendungan dulu dan perlahan-lahan dialirkan ke laut, dengan sistem pompa moderen, smart pump.

Rencana ini merupakan bagian dari 17 pulau yang rencananya mau dibangun di sekitarnya (rencana reklamasi).

Ini adalah rencana mitigasi yg mungkin dapat mengatasi masalah permukaan tanah Jkt yg sudah di bawah permukaan air laut. Tapi rencana ini terhenti sejak Gubernur berganti," tulisnya.

Emmy Hafild lantas menyinggung soal wacana Anies yang ingin memasukkan air ke dalam tanah.

"Menggalakkan kembali biopori, pembuatan lubang kecil penyerap air di halaman-halaman warga dan di kawasan-kawasan publik. Ini yg menurut Anies, air harus dimasukkan ke dalam tanah. Tapi lagi-lagi hanya sebatas wacana, tidak ada rencana aksinya," tulisnya.

Emmy Hafild lantas menyinggung soal tata ruang kota.

Halaman
1234

Berita Terkini