Tak Cuma Irigasi dan Air Baku, Bendungan Gondang Karanganyar Juga Akan Disulap jadi Destinasi Wisata

Penulis: Agus Iswadi
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ilustrasi) Bendungan Gondang Karanganyar.

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sembari menunggu waktu operasional Bendungan Gondang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menggelar audiensi membahas soal pemanfaatan bendungan.

Dalam audiensi kerja sama yang digelar di Ruang Garuda pada Rabu (8/1/2020) tersebut, dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dihadiri Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II BBWSBS, Arif Gunawan dan Satker Pembangunan Bendungan, Doni Faturrohman.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, pemanfaat kawasan bendungan selain sebagai fungsi utamanya untuk irigasi dan air baku, nanti bisa dimanfaatkan untuk wisata.

Pemeliharaannya melibatkan masyarakat sekitar.

Kasmirah Sebut Banjir Bikin Warungnya Sepi, Penurunan Pembeli hingga 70 Persen

Masih Ada Beberapa Titik Genangan Air di Kota Semarang saat Hujan, DPU Optimalkan Pompa Sedot Air

Hartopo Ancam ASN Kudus Tinggal di Rumah Saja ‎Kalau Tidak Serius Bekerja

Alasan Anggaran Dinkes Brebes Pesimis Target ODF 2020 Terpenuhi, Sartono : Kami Penyuluhan Saja

"Nanti bisa digunakan untuk sepeda air.

Bisa penanaman pohon buah seperti durian di sabuk hijau bendungan, nanti hasilnya bisa dipanen masyarakat.

Kita lihat nanti," katanya kepada wartawan seusai audiensi di Ruang Garuda Setda Karanganyar, Rabu (8/1/2020).

Sambungnya, untuk keamanan pengunjung perlu diatur zona mana yang dapat diakese masyarakat.

Semisal jika sudah ditebar benih ikan, zona mana yang diperbolehkan masyarakat untuk memancing.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengungkapkan, bendungan tersebut sudah mempunyai daya tarik tersendiri.

Hanya saja perlu dilengkapi fasilitas untuk pengunjung.

"Perlu dibangun tempat duduk, area parkir, rumah makan.

Kalau perlu ada penginapan di sekitarnya, nanti bentuknya seperti apa yang ramah lingkungan," ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II BBWSBS, Arif Gunawan menambahkan, terdapat sekitar 63 hektare dengan panjang 5 Km area sabuk hijau yang nantinya bisa dimanfaatkan.

Satker Pembangunan Bendungan, Doni Faturrohman menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengecek keamanan bendungan secara teknis sebelum dinyatakan layak dioperasikan.

Sebelum dioperasikan, ada tiga tahap yang perlu dilalui seperti sertifikasi perencanaan, sertifikasi pengisian dan sertifikasi Operasi dan Pemeliharaan (OP).

"Tahap itu perlu kita lalui supaya aman untuk dioperasikan dan dimanfaatkan bagi masyarakat.

Ini pengisian sudah penuh, ini tahap OP," ucapnya.

Dikatakannya, pemanfaatan sabuk hijau sebenarnya juga untuk menjaga kesetabilan tebing supaya jangan samapi longsor dan memenuhi waduk.

Penanaman pohon bisa dikombinasikan dengan tanaman lokal seperti durian dan tanaman yang umurnya panjang.

"Kita lihat DED nya, kan ada kawasan wisata dan kawasan komersil akan muncul di situ (di dalam DED).

Juga mana yang boleh dimanfaatkan dan mana yang tidak," pungkas Doni. (Ais).

Berita Terkini