TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di media sosial ramai beredar foto-foto masyarakat di beberapa kabupaten-kota Jawa Tengah mengantre mengambil KTP elektronik (e-KTP).
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jawa Tengah menyatakan, akhir-akhir ini blangko dari Pemerintah Pusat secara bertahap sudah didistribusikan ke kabupaten-kota.
• Batang Jadi Pusat Pelatihan Tenaga Kerja Bidang Kemaritiman
• Hotel dan Rumah Makan di Salatiga Terapkan Penyesuaian Harga, Berlaku Mulai Februari
"Itu antrean karena blangko e-KTP sudah didrop dan masyarakat bersiap mengambilnya."
"Kami mengimbau masyarakat tidak saling berebut sampai antre panjang. (Kekurangan) blangko sudah teratasi," kata Kepala Dispermadesdukcapil Jateng, Sugeng Riyanto, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, kekurangan blangko bertahap akan segera teratasi menyusul pekan depan blangko akan didistribusikan kembali dari Pemerintah Pusat.
Meskipun, jumlahnya tidak bisa langsung terpenuhi.
Hingga saat ini, Jateng masih kekurangan blangko e-KTP sekitar 1,4 juta.
• Pengedar Sabu Ditangkap di Kedungwuni Pekalongan, Samsul Tak Sadar Jadi Bidikan Polisi
• Pedagang Pasar Pagi Nunggak Retribusi, Wali Kota Tegal: Akhir Bulan Ini Harus Dilunasi atau Segel
Namun, ia yakin pemerintah akan memenuhi kekurangan tersebut maksimal April 2020, mengingat untuk keperluan pilkada.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, mendekati pilkada, Pemerintah Pusat grojogi (memenuhi dalam jumlah banyak) blangko," ujarnya.
Pada pekan ini, sebanyak 140 ribu blangko sudah habis didistribusikan ke masing-masing kabupaten-kota dalam waktu tiga hari.
Menurutnya, jumlah tersebut merupakan rekor lantaran ratusan ribu blangko habis dalam waktu tiga hari.
Blangko disebar di sejumlah titik kantor kecamatan.
• Niatnya Hentikan Pencuri Dihakimi Sekelompok Pemuda, Securiti Mal Semarang Justru Ikut Dihajar
• PKL Jalan Kartini Tegal Ini Gondol Motor Teman Indekos, Sekadar Ingin Bergaya Tunggangi Ninja R
Sehingga, antrean tidak terjadi dalam satu titik, tidak hanya di Kantor Dinas Kependudikan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
"Kami sebar ke beberapa kecamatan. Kecamatan juga sudah kami beri alatnya agar bisa mencetak sendiri," jelasnya.
Karena sudah mendekati pilkada, ia berharap pada perangkat atau tenaga yang menangani masalah e-KTP agar tidak nakal.
Ia mencontohkan, pada pemilihan umum sebelumnya, dimana blangko sudah diberikan, tapi e-KTP tidak kunjung diberikan kepada masyarakat.
"Ada oknum yang menawarkan jasa atau biaya berbentuk uang kas agar e-KTP bisa segera jadi."
"Padahal, blangko sudah diterima dan jadi. Tapi ditahan untuk mencari keuntungan."
"Kami mengimbau agar segera diberikan," tandas Sugeng.
• Video Usulan Tebang Pohon Denda Rp 10 juta
• Tanami Lahan Kritis Patiayam Kudus, Gubernur Jateng Usulkan Tebang Satu Pohon Denda Rp 10 Juta
Ia menambahkan, permintaan e-KTP di Jateng yang terbilang tinggi tak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Setiap hari permintaannya terus meningkat.
Penyebabnya antara lain ada pemohon e-KTP baru, mengubah status pekerjaan, menikah, hingga pindah rumah.
Apalagi dalam menghadapi momentum Pilkada 2020 ini, permintaan e-KTP akan terus bertambah.
Maka dari itu, pihaknya berharap agar ada perhatian khusus dari Pemerintah Pusat untuk dapat mengatasi kelangkaan blangko e-KTP ini. (Mamduh Adi)
• KPU Jateng: Laporkan Bawaslu Jika Ada Komisioner KPU Rekrut Keluarganya Jadi PPK
• Bupati Batang Minta Bantuan Pemprov Jateng, Keruk Sedimentasi Sungai, Diduga Biang Kerok Banjir
• Markas KKB Papua Ditemukan, Semua Anggota Kabur saat Dengar Tembakan Pasukan TNI
• Segini Isi Rekening Raja Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat