Kekerasan Seksual

Kerap Dapat Teror, Siswi SMA yang Diduga Diperkosa Oknum PNS Papua Minta Perlindungan LPSK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemerkosaan

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seorang remaja yang diduga menjadi korban pemerkosaan oknum PNS Papua, A (18), meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Setelah melaporkan kasus ini ke Kepolisian, A dan keluarga merasa kerap mendapatkan teror.

"Misscall dari nomor telepon yang berganti-ganti itu bagian dari dugaan kita diintimidasi.

Kisah Mertua Pantau Malam Pertama Anaknya Gara-gara Ngebet Punya Cucu, Sampai Ajari Cara Berhubungan

Bocah Yatim Piatu Curi Kotak Amal Masjid Demi Bisa Makan Kini Tinggal Bersama Keluarga Nur Kholis

Mata Risma Berkaca-kaca Ingat Orangtua Saat Dihina Seperti Kodok, Penonton Hening

3 Tukang Ojek Ditangkap Polisi karena Minta Bayaran Rp450.000 untuk Antar 3 Penumpang

Telepon-telepon itu kan mengganggu dan korban sudah dilindungi LPSK," kata kuasa hukum korban, Pieter Ell, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Pieter mengatakan, beberapa orang yang mengaku keluarga AG juga kerap menghubungi keluarga korban.

Mereka meminta permasalahan tersebut diselesaikan secara damai.

Namun, permintaan itu ditolak.

Pihaknya tetap meminta Polres Metro Jakarta Selatan mengusut tuntas perkara tersebut.

Kronologi kasus

A sebelumnya diduga jadi korban pemerkosaan oknum PNS yang kini menjadi salah satu pejabat di lingkungan Pemprov Papua.

Pejabat itu diduga memerkosa korban di hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

A yang masih duduk di bangku SMA kelas XI dilecehkan pada 28 Januari 2020 pukul 17.00 WIB.

Hal tersebut dibenarkan ibunda dari A, yakni An.

AS menjelaskan, awalnya AG meminta nomor telepon A kepada An.

An tidak menaruh curiga kepada pelaku lantaran AG ini merupakan teman baik dari ayahanda A.

Setelah nomor A didapat, pelaku lalu mengajak korban untuk makan di hotel tersebut.

"Biasa kan kalau orang Papua kalau ada teman datang ke Jakarta pasti bilang 'kita ada di sini' lalu ngajak makan.

Biasa itu," kata AN selaku ibu korban.

Usai makan, AG langsung berusaha melancarkan niat bejatnya.

AG mengajak A ke kamar yang ada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.

A yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun masuk ke kamar.

Korban ditawari segelas minuman yang diduga sudah dicampur dengan obat tertentu.

"Dikasih minuman seperti teh leci.

Pas diminum hilang kesadaran.

Tahu-tahu pakaiannya sudah dibukain," kata AN.

AG melampiaskan nafsunya ke remaja tersebut.

Selang beberapa jam, A pun sadar dan mengetahui jika pakainya sudah terbuka.

Dia langsung memutuskan pulang sendirian dari hotel.

Takut untuk mengadu langsung ke orangtua, A lebih memilih mengadukan hal tersebut kepada guru pembimbingnya di sekolah.

"Gurunya lalu hubungi bapaknya dan saya langsung dikabari," ujar dia.

Mendapati kabar tersebut, An berang.

Tidak pernah dia sangka pria yang akrab dengan suaminya itu tega memerkosa putrinya.

"Dia pikir anak saya pelacur?

Saya benar-benar tidak terima.

Sangat tidak terima.

Dia ini anak satu-satunya saya," tambah AN.

Dia langsung melaporkan kejadian ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan guna ditangani lebih lanjut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja yang Diduga Diperkosa Oknum PNS Papua Minta Perlindungan LPSK"

Bahasa Indonesia Makin Mendunia, Digunakan Klub Kasta Kedua Spanyol Sapa Penggemar

Irfan Bachdim Doakan Zulfiandi, Pemain Madura United Cedera

Terima Tiga Pasien Berstatus Pengawasan Infeksi Corona, RSUP dr Kariadi Semarang Lakukan Ini

Kisah Salma Kusuma Korban Selamat Tragedi Susur Sungai SMPN Turi Sleman, TERKINI : 6 Siswa Meninggal

Berita Terkini