Berita Semarang

Virus Corona, Pemkot Semarang Ubah Jam Kerja ASN, 3 Jam di Kantor Selanjutnya Bekerja di Rumah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat melangsungkan dialog mengangkat tema Persiapan Bakal Calon Kepala Daerah Pasca- Rekomendasi Partai di Studio Kompastv Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang, Rabu (11/03/20)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengubah jam kerja aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN di lingkungan Pemkot Semarang.

Hal ini menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pemkot sudah memberikan surat edaran bagi para pegawai.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Indrawati dan Anaknya Meninggal Kecelakaan Terlindas Truk Trailer

Hendi Sulap Kantor Diklat dan Rumah Dinas Untuk 200 Kamar Isolasi Pasien Corona

Beredar Pesan Berantai Whatsapp Virus Corona Kini Melayang 8 Jam di Udara, Benarkah? Ini Faktanya

UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu

Mulai Senin (23/3/2020), pegawai Pemkot Semarang mulai bekerja pukul 07.00 hingga 10.00.

Setelah itu, mereka dianjurkan untuk bekerja di rumah (work from home).

Namun, apabila terdapat pekerjaan yang mendesak dan harus diselesaikan, maka tetap melaksanakan pekerjaan di tempat tugas.

"PNS yang punya tugas diharapkan untuk mengikuti ritme kerja," ujar Hendi, sapaannya.

Dalam edaran juga disampaikan, guru yang melakukan tugas kedinasan di rumah tetap melakukan tugas dan kewajibannya sebagai pemandu dan fasilitator pembelajaran bagi peserta didik di rumah.

"Nanti kepala dinas yang mengatur lebih lanjut ritme kerja bagi masing-masing pegawainya.

Begitu juga tenaga kesehatan dibagi karena tidak mungkin bekerja 24 jam," papar Hendi.

Ubah Rumah Dinas untuk Isolasi

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan tengah menyulap rumah dinasnya dan kantor Diklat milik Pemerintah Kota Semarang untuk dijadikan kamar isolasi.

Hal ini menjadi salah satu respon cepat yang dilakukan menyusul akan dilakukannya lebih dari 10.000 Rapid Test kepada orang dalam pantauan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Lebih dari 200 kamar isolasi disiapkan yang dibagi menjadi 110 kamar isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, dan 95 kamar isolasi di Kantor Diklat Pemerintah Kota Semarang.

• Beredar Pesan Berantai Whatsapp Virus Corona Kini Melayang 8 Jam di Udara, Benarkah? Ini Faktanya

• Wawan Pengusaha Kuliner Nekat Gelar Resepsi Pernikahan Putranya Saat Wabah Corona: Ini yang Terbaik

• UPDATE Virus Corona Jateng dan Kota Semarang, Ada Penambahan ODP dan Pasien Dalam Pengawasan

• Pembunuhan Sadis Leni Janda Muda dan Putrinya, Pria Ninja Sarung Datangi Korban Tengah Malam

Hal itu disebutkan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, Senin (23/3).

Hendi sendiri memastikan jika ratusan kamar isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang dan Kantor Diklat Pemerintah Kota Semarang akan mulai bisa difungsikan pada tanggal 30 Maret 2020.

"Ruang isolasi akan ditambahkan di RSUD KRMT Wongsonegoro milik Pemerintah Kota Semarang sampai titik maksimal sebanyak 41 kamar, dari yang semula hanya 14 kamar isolasi.

Selain itu ada kantor Diklat yang akan di BKO kan kepada tenaga medis Pemkot Semarang dengan 95 Kamar," jelas Hendi.

"Juga Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan dibangun untuk dapat disiapkan 110 Kamar Isolasi, untuk PDP nanti ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, Rumah Sakit Tentara milik Kodam dan Rumah Sakit Bhayangkara milik Polri dengan 110 Kamar," tambahnya.

Untuk mekanisme penanganan PDP yang akan dilokalisir pada Rumah Dinas Wali Kota Semarang dan Kantor Diklat, Hendi menyebutkan akan berada dalam koordinasi rumah sakit rujukan di Kota Semarang.

"Mekanismenya ada dalam satu komando rumah sakit yang sudah mendapat rujukan Kementrian Kesehatan, lewat Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, dan Dinas Kesehatan Kota Semarang," papar Wali Kota Semarang tersebut.

"Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika masyarakat yang masuk dalam kategori PDP di kemudian hari bertambah," tekannya.

Di sisi lain, Hendi juga menyatakan jika penyemprotan disinfektan di Kota Semarang akan dilakukan dengan mengadopsi beberapa inovasi, salah satunya dengan media outdoor sprayer yang telah diterapkan di Kantor Kejaksaan Negeri.

"Berbagai kreasi memang harus diadopsi, seperti yang ada di Kantor Kejari. Kami akan koordinasikan kepada sedulur - sedulur untuk memperbanyak," pungkasnya.(eyf/*)

SBY Sejalan dengan Jokowi Soal Tangani Wabah Virus Corona : Tak Perlu Lockdown

Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Didi Kempot Godfather of Broken Heart dengan Si Cantik Yen Vellia

Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Staf PMI Meninggal saat Penyemprotan Disinfektan Virus Corona

Berita Terkini