Wabah Virus Corona

Ridwan Kamil Bocorkan 4 Klaster Sebar Virus Corona, Warga Jateng Meninggal Tertular Klaster Bogor

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) Virus corona

Berdasar laporan yang didapatkannya warga tersebut memiliki riwayat perjalanan di luar negeri dari Prancis dan bekerja pada sebuah kapal di Italia.

Mengingat di Prancis, ada puluhan ribu orang dinyatakan positif Corona, begitu juga Italia yang setiap hari ratusan pasien Covid-19 meninggal dunia.

"Menurut informasi dari masyarakat, warga tersebut baru saja pulang dari Prancis," tutur Rudy di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi. 

Dikatakan, warga tersebut sempat mengeluh batuk, pilek, dan demam sepulang dari Prancis, sehingga sempat memeriksakan kesehatannya di sebuah rumah sakit swasta Kota Solo.

"Dia sudah periksa, karena badannya merasa panas, dia lantas periksa di sebuah rumah sakit swasta," kata Rudy.

"Belum sempat melakukan uji swab (air liur) tapi sudah meninggal dunia," imbuhnya membeberkan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, lantas dikebumikan dengan menggunakan protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Karena dari luar negeri, dari Prancis, sehingga dilakukan penjemputan untuk pemakamannya," jelas Rudy.

"Perlakuannya sama, prosesi sama, tidak ada layatan, langsung dijemput, langsung dibawa ke lokasi pemakaman," tambahnya.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Solo itu pun menerangkan ada warganya yang pulang dari Taiwan.

"Pulang dari Taiwan langsung kita minta untuk melakukan karantina mandiri," aku dia.

Bahkan dia sudah menugaskan secara khusus petugas puskesmas untuk memantau secara intensif setiap hari.

"Saya minta warga yang pulang dari luar negeri untuk karantina mandiri sebelum petugas kesehatan datang ke sana, tidak boleh keluar dulu," tandasnya. 

UPDATE

Pemerintah terus memperbaharui data kasus virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan data di Kementerian Kesehatan, di Jawa Tengah ada penambahan dua pasien positif pada Kamis (26/3/2020).

Sebelumnya, pada Rabu (25/3/2020) jumlah pasien positif Covid-19 ada 38 orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Jateng.

Karena ada penambahan dua pasien positif, sehingga total ada 40 yang dinyatakan positif.

Sementara, jumlah pasien corona meninggal juga bertambah dua yang awalnya empat.

Sehingga total ada enam orang meninggal.

Data terbaru pasien positif corona dari Kementerian Kesehatan RI, Kamis (26/3/2020). (istimewa)

Belum ada keterangan resmi dari Pemprov Jateng.

Pernyataan resmi melalui satu pintu yakni Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo atau pejabat yang ditunjuk.

Laman resmi pemprov di corona.jatengprov.go.id juga belum diperbaharui.

Data Sebelumnya

Sebelumnya sudah diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengabarkan pasien terkonfirmasi positif virus melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Dari semula 19 orang, menjadi 38 orang.

Gubernur secara khusus meminta bupati wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing.

Berikut daftar pasien positif corona baru:

RSUD Moewardi Solo 1 orang
RSUP Dr Kariadi Semarang 2 orang
RS Wongsonegoro Semarang 4 orang
RSUD Goeteng Purbalingga 3 orang
RSUD Cilacap 1 orang
RSUD Banyumas 3 orang
RS Kardinah Tegal 1 orang
RSUD Soediran Wonogiri 1 orang
RS Sudjono Magelang 2 orang
RSUD Setjonegoro Wonosobo 1 orang
Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif virus corona berjumlah 38 orang.

Pasien yang dirawat 34 orang, dan empat telah meninggal dunia.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.858 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257.

Ganjar mengatakan, penambahan pasien yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius.

Masyarakat harus semakin waspada dan mengikuti himbauan pemerintah untuk berdiam di rumah.

“Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan himbauan pemerintah."

"Boleh jadi anda kuat, anda sehat, atau imun anda bagus, sehingga meskipun tertular anda tidak merasakan gejala sakit."

"Tapi ketahuilah, anda tetap bisa menularkan virus ini pada orangtua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” katanya, sesuai siaran pers, Rabu (25/3/2020).

Pantau Pemudik Lebih Awal

Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan dari Jateng yang mempercepat mudik ke kampung halaman.

Ia menyebut telah ada 80 bus membawa 1776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.

Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng.

Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323.

Penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.

Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.

Ia meminta para Bupati dan Wali Kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus."

"Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW,” tekannya.

Para kepala daerah juga dipersilahkan jika memang harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya.

Juga melarang setiap bentuk aktifitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.

“Bapak ibu, sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh."

"Bahkan tak sedikit tenaga medis yang berguguran."

"Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi himbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah."

"Semoga pageblug ini segera bisa kita lalui,” tutupnya. (*/tribunjateng)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Ridwan Kamil Sebut 4 Kegiatan Ini Jadi Pola Sebaran Baru Covid-19 di Jabar

Kesaksian Tetangga Teroris di Subah Batang: Mereka Tak Mau Jumatan Jika Imamnya PNS

Pemuda Brebes Meninggal di Mess Karyawan di Semarang, Sempat Mengeluh Sakit Perut dan Muntah-muntah

Sambil Ciumi Bendera Merah Putih, Bupati Banjarnegara Ajak Tenaga Medis Jihad Lawan Virus Corona

Dalam Semalam, 2 Minimarket di Demak Dirampok, Pelaku Bawa Senjata Api Todong ke Karyawan Toko

Berita Terkini