Sejumlah pemeriksaan dari bidan desa pun tidak ditemukan gejala yang mengarah pada covid-19.
Atas dasar riwayat perjalanan dari Jakarta, M berstatus sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dalam perawatan, M belum sempat dilakukan uji laboratorium untuk memastikan positif atay tidaknya covid-19.
“Kemudian Sabtu (28/3) malam saat dibawa ke UGD RSUD dr Soewondo Kendal, pasien sudah meninggal dunia. Jadi belum sempat dilakukan pemeriksaan.
Namun karena infonya dari Jakarta, dan pasien mengalami batuk dan demam, maka tim medis memberikan perlakukan jenazahnya seperti pasien yang terinfeksi virus corona.
Jenazahnya tidak boleh lama harus segera di makamkan oleh tim medis lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD),” jelasnya.
Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Kendal, Muntoha mengatakan pihaknya juga belum bisa memastikan apakah M positif atau negatif Covid-19.
Hal itu lantaran pasien belum sempat dilakukan uji laboratorium covid-19.
Ia memastikan, pihaknya telah berkordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan pemantauan terhadap keluarga M dan warga sekitarnya.
"Kita juga edukasi baik keluarga maupun warga sekitar agar segera memeriksakan diri jika merasakan gejala demam, batuk maupun flu dan sesak nafas," imbaunya. (Sam)
• Liga Inggris 2020 Temui Titik Terang, Ini yang Ditunggu-tunggu Fans Liverpool
• Jalan Protokol Semarang Ditutup 12 Jam, Hendi Tak Segan Tutup 24 Jam Jika Mobilitas Masih Tinggi
• Musuh Minions Bakal Pensiun Seusai Piala Thomas 2020, Endo/Watanabe?
• Sembuh dari Corona, 2 Pasien di Jateng Berbagi Cerita dengan Ganjar Pranowo