TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus membagikan 1.200 paket ramuan herbal yang berisi telur rebus, minuman herbal empon-empon corona dan masker.
Kegiatan tersebut dalam rangka menjaga kesehatan pedagang dan pengunjung Pasar Kliwon, ditengah pandemi virus corona (Covid-19).
Koordinator Bakti Sosial HPPK Peduli Kesehatan, Juwahyuni Juwita mengatakan, Pasar Kliwon sering dikunjungi pedagang dari luar Kudus.
• Setelah 14 Tahun Konflik, Betharia Sonata Menangis Ceritakan Alasannya Minta Maaf pada Willy Dozan
• Benarkah Cuaca Panas Bikin Virus Corona Mati? Ini Penjelasan IDI
• Kisah Pilu Tukang Urut yang Ambruk di Jalan Diduga Corona, Ini Kejadian Beberapa Hari sebelumnya
• Viral Pria di Solo Bagi-bagi Sembako Kendarai Sedan Mewah, Tukang Becak: Alhamdulillah Pas Sepi
Sehingga paket yang diberikan itu, dapat menjaga kesehatan para pedagang dengan meminum ramuan herbal ‘Empon-empon Corona’ dan telur rebus.
"Yang menerima paket itu mulai pedagang, karyawan toko, pengunjung, petugas kebersihan, tukang becak, dan juru parkir," ujar Juwita usai disela-sela membagikan paket minuman herbal di Blok C Pasar Kliwon Kudus, Jumat (3/4).
Lebih lanjut, kegiatan bakti sosial itu dapat memberikan edukasi kepada pedagag dan seluruh komponen yang ada di Pasar Kliwon agar selalu menjaga kesehatan agar imunitas tubuh tidak turun.
Sehingga harapannya dapat terhindar dari penularan virus corona dan penyakit lainnya.
"Kami berharap seluruh pedagang dan karyawan di Pasar Kliwon sehat selalu dan tidak tertular virus corona," tandasnya.
Menurutnya, tidak semua pedagang dan karyawan toko di pasar grosir terbesar di karesidenan Pati itu mendapat paket minuman herbal itu, karena keterbatasan anggaran untuk kegiatan sosial yang dimiliki HPPK Kudus.
"Kami mohon maaf jika tidak semua kebagian karena hanya tesedia 1.200 paket," imbuhnya.
Sementara itu, pegawai Toko Pakaian 'Fahdi’, Ayu mengatakan, sejak ada wabah virus corona penjualannya menurun.
Omzet yang diterima pun terjadi penurunan hingga 80 persen.
Dia berterima kasih, sesama pedagang bisa saling menguatkan satu sama lainnya untuk melalui kesulitan tersebut.
"Semua menurun. Omzet yang didapat juga mengalami penurunan hingga 80 persen," katanya. (raf)
• Dampak Virus Corona, Tersisa 20% Karyawan Bisnis Perhotelan di Jateng yang Bekerja
• 44 Napi Dipulangkan karena Virus Corona, Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal Kosong
• Di Tengah Wabah Virus Corona Aktivitas Ekspor Jateng Membaik, Ini 5 Komoditi Penyelamat Devisa
• Jangan Lupakan Demam Berdarah, Sudah Ada 157 Kasus dan 4 Meninggal karena DBD di Kota Semarang