Setelah berkomunikasi dengan penjual, warga Jalan Seruni, Kelurahan Bukit Lama, Palembang itu langsung mengirimkan uang sebesar Rp 36,4 juta melalui mobile banking ke rekening pelaku.
Saat transaksi, pelaku mengatakan paket akan langsung dikirim ke rumah Juan.
"Paket itu langsung dikirim ke alamat rumah saya, sesuai perjanjian saya memesan masker beberapa kotak," kata Juan, saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Selasa (7/4/2020).
Ketika paketan itu datang, Juan langsung membuka bungkusan kardus yang ia yakini berisi masker pesanannya. Tapi tak disangka jika kardus pesanan masker ternyata berisi batu bata.
Juan pun segera menelepon pemilik akun Instagram Intan Karlina. Ternyata nomor telepon penjual sudah tidak aktif.
Sadar menjadi korban penipuan, Juan langsung lapor ke polisi.
"Batu bata itu dibungkus kardus, saya pesannya masker. Saat tahu itu bukan masker saya langsung telepon. Namun nomornya sudah tidak aktif lagi," ujarnya.
Sementara itu KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri mengatakn petugas telah memeriksa korban untuk mencari pelaku.
"Kita sudah serahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Heri.
Transfer Rp 1,6 juta, masker tak kunjung datang
Penipuan jual beli masker juga dialami Citra (34) warga Cinangka, Sawangan, Depok.
Ia membeli masker di akun Instagram @Kaftanmuslimahh. Akun tersebut menjual masker seharga Rp 50.000 per boks.
Karena harga murah, Citra pun memesan satu karton yang berisi 40 dus. Setelah komunikasi dengan penjual, ia transfer uang Rp 400.000. Satu jam kemudian, ia kembali transfer Rp 1,2 juta.
"Mungkin karena emang lagi takut keluar rumah buat ketemu orang banyak. Pas hari Selasa itu akhirnya saya pesan satu karton itu isi kalau enggak salah 40 karton, buat saya sama buat saudara yang pada pesan," kata Citra, Kamis (26/3/2020).
Pembeli menjanjikan masker sampai di rumah Citra pada hari Kamis.