TRIBUNJATENG.COM, TULUNGAGUNG - Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung menemukan 12 orang positif rapid test.
Mereka berasal dari satu penularan, yaitu pasien ke-16 dengan inisial MA, asal Kecamatan Sumbergempol.
Sekretaris Posko Penanggulangan Covid-19 Tulungagung, Didik Eka mengatakan AM tertular saat menunggui ayahnya yang sakit di sebuah rumah sakit.
Pada 26 Maret 2020, ayah MA pulang. Namun, pada tanggal 3 April 2020 meninggal dunia.
Karena bukan pasien dalam perawatan (PDP), jenazah diperlakukan dengan wajar.
Keluarga juga menggelar tahlilan, seperti tradisi warga setempat.
Pada 6 April 2020, MA merasa sakit dengan gejala Covid-19.
• Kisah Pasien Sembuh: Tanpa Obat, Pria Ini Sembuh dari Corona hanya Lakukan 3 Hal Sepele Ini di Rumah
• UPDATE Hasil Swab Perawat RSUP Kariadi Gugur Pekan Lalu Positif Corona, Ada 60 Tenaga Medis Positif
• Seusai Temani Tamu Luar Daerah, Pemandu Lagu di Banjarnegara Kejang-kejang dan Meninggal sebagai PDP
• Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta
Hasil uji laboratorium swab tenggorokan menunjukkan, MA positif terinfeksi virus Corona.
"Jadi setelah tahlil beberapa hari, barulah ketahuan jika MA positif Covid-19," sambung Didik.
Satgas pun melakukan pelacakan kontak dan pada tahap awal melakukan sekitar 100 rapid test.
Hasilnya, ada enam orang yang ikut tahlil positif, berdasar rapid test.
Salah satunya adalah AS, paman MA yang juga seorang tokoh agama setempat, serta istrinya.
Kemudian kakak MA dan kakak iparnya.
AS diketahui memimpin tahlil di rumah B, saat istrinya meninggal dunia.
Dari pelacakan kontak peserta tahlil di rumah B, Satgas menemukan enam orang positif saat dilakukan rapid test.