Berita Semarang

Hendi Temui Ganjar, Semarang Terapkan Skema Non PSBB

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akhirnya bertemu secara langsung dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sebuah rapat yang digelar pada Jumat (24/4).

Berbeda dengan rapat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang selalu menggunakan sambungan telekonferensi, kali ini Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 digelar secara langsung di Gedung Gradika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan.

Ganjar Pranowo hadir secara langsung memimpin rapat, begitu pula Hendi, akrab disapa Wali Kota Semarang, juga hadir secara langsung memenuhi undangan.

Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya

Achmad Purnomo Mundur Bersaing dengan Gibran, Alasanya Dinilai Pengamat Terlalu Klise

Babi Hutan Ngamuk Acak-acak Rumah Robiyah di Wonosobo, Darahnya Berceceran Tertembus Peluru Polisi

Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta

Setelah sebelumnya terus mendesak Kota Semarang untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam rapat tersebut Gubernur Jawa Tengah itu justru mengusulkan konsep yang disebutnya 'Jogo Tonggo' (menjaga tetangga).

Dengan konsep itu Ganjar mendorong agar masyarakat berperan aktif dalam mendukung jaring pengaman sosial, dan jaring pengaman ekonomi.

Dirinya meminta ada keterlibatan ketua RW dan ketua RT dalam penanganan COVID - 19.

Terkait usulan tersebut, Hendi mengatakan bahwa pandangan Ganjar sejalan dalam kaitan tidak memberlakukan PSBB.

"Jogo Tonggo itu sejalan dengan yang ingin diberlakukan di Kota Semarang, yaitu pembatasan wilayah Non PSBB.

Maka ini kami siapkan menyesuaikan masukan Pak Gubernur," tutur Hendi.

"Peraturan Wali Kota nya hari ini sudah jadi, dan Sabtu Minggu disosialisasikan ke masyarakat," ungkap Wali Kota Semarang tersebut.

Namun meskipun tidak memberlakukan PSBB, Hendi menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan distribusi bantuan, serta menyiagakan tim gabungan yang akan menertibkan masyarakat.

"Setiap kecamatan ada 3 tim gabungan, ada 16 kecamatan, jadi total ada 48 tim, terdiri dari satuan wilayah TNI - Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan," terang Hendi.

"Kami juga buat skema distribusi bantuan sampai Oktober.

Di Mei ini total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan, dari Pemkot Semarang ada 160.000 bantuan, dari Pusat ada 130.000 bantuan," jelasnya.(*)

Dokter Positif Corona yang Mengoperasi Almarhum Anggota DPR Mbah Roso di Pati Dinyatakan Sembuh

Viral Foto Korban Begal Tergeletak di Pinggir Jalan di Semarang, Ini Faktanya

BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona di Demak Bertambah 6, Total Jadi 11 Orang

25 Pemandu Karaoke SK dan GBL Semarang Ditolak Warga saat Pulang Kampung, Dianggap Bawa Virus Corona

Berita Terkini