Berita Karanganyar

Di Tengah Pandemi Virus Corona, Kasus Chikungunya di Karanganyar Juga Meningkat

Penulis: Agus Iswadi
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) DKK Karanganyar, Katarina Iswati.

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Penyakit chikungunya mulai meningkat sejak pertengahan April 2020 lalu.

Sampai saat ini tercatat ada 40 kasus chikungunya di Kabupaten Karanganyar.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat, sejumlah 40 kasus tersebut terjadi sejak awal Januari 2020 sampai saat ini.

Mulai Besok, PSBB Bandung Akan Dihentikan Padahal Jumlah Pasien Positif Corona Meningkat 80 Orang

Nanya ke Mbah Minto Mau THR Apa, Ganjar Pranowo Dibuat Bingung: Kok Semuanya Mau

Viral Seorang Pria Salami Pasien Corona di Pekalongan, Ini Faktanya

Hasil Tes Swab PCR, 83 Siswa Setukpa Lemdikpol Polri Dinyatakan Positif Corona

Jumlah penyebarannya berada di wilayah Tasikmadu, Karanganyar Kota, Kebakkramat dan Jaten.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) DKK Karanganyar, Katarina Iswati menyampaikan, ada kenaikan terkait kasus cikungunya di Karanganyar.

"Ini masih dilakukan pelacakan.

Kemarin sudah dilakukan fogging di daerah Kebakkramat," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (4/5/2020).

Sementara itu Kasi P2PM DKK Karanganyar, Sri Winarno menambahkan, peningkatan kasus terjadi sejak pertengahan April 2020.

Dari wilayah sebaran kasus cikungunya, kasus paling banyak terjadi di Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu.

"Biasanya kasus ini meningkat saat musim hujan.

Meningkatnya sejak pertengahan April 2020 kemarin.

Trendnya mulai naik," katanya.

Winarno berharap, masyarakat lebih sering menerapkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar.

Pasalnya, nyamuk aedes aegypti berkembang biak di genangan air.

"Masyarakat tetap harus waspada, terkadang masyarakat panik karena gejalanya tiba-tiba otot lemas.

Halaman
12

Berita Terkini