TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penerapan physical distancing di sejumlah pasar rakyat di Jawa Tengah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Bahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membuat surat edaran kepada seluruh bupati/ wali kota se-Indonesia untuk menerapkan pola jaga jarak di pasar tradisional seperti yang dilakukan di Jateng.
Di samping itu penerapan protokol kesehatan ketat itu tetap menghidupkan pasar tradisional dan roda perekonomian jalan.
• Jerinx SID Kesal Sampai Sebut Ahmad Dani Mas Botak, Tantangan Debat Tentang Konspirasi Tak Direspon
• 45 Narapidana Purbalingga Ikuti Asimilasi Wajib Lapor
• P2KKN Undip Semarang Bagikan Ratusan Paket Sembako Khusus Warga Belum Mendapat Bantuan Sosial
• Jasa Mudik Travel Gelap Bekasi-Cilacap Dipatok Rp 550 Ribu: Jangan Dibayar Kalau Belum Sampai Rumah
"Intinya, dalam rangka menghadapi Covid-19 ini, kami minta kepala daerah memperlakukan secara khusus pendistribusian terkait komoditi pangan khususnya di pasar tradisional," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Suhanto, dalam siaran tertulis, Jumat (8/5/2020).
Sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, pihaknya menerima banyak laporan pasar rakyat yang ditutup.
Melihat kondisi itu, pihaknya menggelar rapat dengan DPR dan Gugus Tugas Covid-19 yang hasilnya dikeluarkan surat edaran yang intinya pasar tradisional tetap dioperasikan dengan mempertimbangkan standar kesehatan.
"Hari ini surat edaran dari Gugus Tugas itu dikirimkan, kami harap ini bisa ditindaklanjuti," tegasnya.
Jawa Tengah, kata dia, termasuk yang memberikan ide terkait penerapan physical distancing di pasar tradisional.
Pihaknya mendapatkan informasi, sudah ada 13 pasar tradisional di Jateng yang tetap berjalan namun diatur dengan protokol kesehatan ketat.
"Kami menyarankan bupati wali kota yang pasarnya terlalu padat, untuk berinovasi dalam kondisi saat ini.
Bisa meniru seperti Jateng dengan menggunakan jalan untuk tempat berjualan," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan pasar tradisional sangat penting saat ini.
Banyak orang yang masih bergantung pada keberadaan pasar tradisional seperti petani, pedagang dan masyarakat.
"Pasar tempat bertemunya masyarakat, kalau pasar ditutup tentu ekonomi akan terdampak.
Mari diatur dengan physical distancing agar pedagang bisa berjualan, petani bisa menyetor hasil taninya dan ekonomi tetap berjalan," imbuhnya.