TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Khumaidah warga Desa Purwokerto Kendal memborong sejumlah bahan pokok di Pasar Tani yang diadakan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Kamis (14/5/2020).
Dari kegiatan pasar yang diselenggarakan di depan kantor DPP tersebut, Khumaidah memborong 15 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, beberapa kilo telur, sayuran dan juga bumbu dapur.
Katanya, kesempatan tersebut ia pergunakan untuk mencukupi kebutuhan 6 anggota keluarga hingga lebaran nanti.
• 7 Anggota Keluarga di Solo Postif Corona, Berawal Sang Ayah Kena Covid-19 di Tarawih Masjid Kampung
• Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
• Wanita Ini Tiba-tiba Sadar Ada di Dalam Pesawat Tujuan Surabaya, Histeris Saat Bangun Tidur
• Dalam Sehari, Dua PDP Corona di Kendal Meninggal Dunia, Satu Orang Bekerja di Semarang
"Mumpung harganya lebih murah dari harga pasaran.
Saya beli untuk kebutuhan sehari-hari, kemarin ke sini (pasar tani) namun habis," ujarnya usai melakukan transaksi jual beli, Kamis (14/5/2020).
Pembeli lain, Sulis asal Patebon juga menyempatkan diri untuk datang langsung ke pasar tani.
Katanya, ia mendapat info dari group Whatapps tentang adanya pasar tani yang menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Kedatangannya sedari tadi ikut antre bermaksud untuk membeli sejumlah bahan kebutuhan untuk beberapa hari ke depan.
"Kalau saya mau beli bumbu-bumbu seperti bawang merah yang mahal, di sini cuma Rp 38.000, tetapi habis.
Akhirnya saya beli yang ada saja gula pasir, jambu kristal dan cabai.
Tidak tahu kalau bisa pesan online juga," terangnya.
Pasar tani yang diselenggarakan DPP tersebut menyediakan beberapa bahan pokok.
Seperti gula pasir, telur, sayuran, bumbu dapur, buah-buahan serta beberapa bahan kebutuhan lain.
Spesial dari pasar tani ini mempertemukan petani langsung dengan konsumen.
Sehingga harga yang dipatok pun lebih terjangkau Rp 1000 - Rp 3.000 per kilogramnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Tjipto Wahjono, menjelaskan kegiatan pasar tani sendiri direncanakan berlangsung dalam 3 hari menjelang lebaran, yakni mulai 13 - 15 Mei.
Kata Tjipto, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu para petani yang mengeluh sulitnya menjual hasil panen dengan harga bagus.
Di satu sisi, pihaknya juga ingin membantu masyarakat mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau selama pandemi virus corona masih berlangsung.
"Musim covid-19 banyak produk pertanian tak terjual atau dibandrol murah.
Kemudian konsumen merasa banyak produk mahal.
Kita coba memutus rantai agar produk melimpah terserap dengan harga yang bagus dan konsumen mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal," terangnya.
Tjipto menyebutkan semua produk yang dijual dalam pasar tani dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau.
Masyarakat bisa hemat Rp 1000 - Rp 3.000 perkilogram produk.
Seperti halnya gula pasir yang dibanderol Rp 15.000 perkilogram, beras Rp 8.800, telur Rp 18.500 perkilogram, bawang merah Rp 38.000 perkilogram, cabai rawit dan keriting Rp 40.000, jambu kristal Rp 10.000 serta beberapa sayuran dan buah-buahan segar lainnya.
Dua hari pertama penjualan, sudah menghabiskan 1 ton beras dan juga 400-an kilogram telur.
Semua bahan yang tersedia dijual mulai pukul 08.00 - 11.00 tergantung stok dari petani.
Masyarakat bisa membelinya langsung ke lokasi pasar tani untuk mengantre atau bisa pesan via online melalui kontak whatsapp 082341429844 dan diambil keesokan harinya.
Tak jarang dari masyarakat yang memesan melalui online serta mengambilnya keesokan harinya.
Hanya saja, bagi masyarakat yang memesan untuk dijual kembali tidak akan dilayani petugas karena diperuntukkan untuk konsumsi kebutuhan harian.
"Yang langsung bisa pakai nota tergantung stok barang yang ada.
Prinsipnya kita tampung semua produk yang mau masuk.
Kita harap ke depan pasar tani bisa berlanjut pada momen-momen tertentu seperti car free day saat wabah corona sudah selesai," harapnya.
Satu di antara petani yang ikut berdagang, Annisa, menambahkan selama 2 hari bergabung dengan pasar tani, pihaknya sudah bisa menjualkan beberapa sayurnya.
Katanya, sudah 80 pcs sayuran yang ia jual bersama ibunya laku diserbu warga.
Ia berharap pada hari ketiga esok dagangannya bisa terjual lebih banyak lagi dari biasanya.
"Alhamdulillah sudah lumayan banyak terjual.
Sayangnya cuma tiga hari, tetapi siapa tahu besok hari terkahir bisa banyak lagi yang terjual.
Soalnya akhir-akhir ini sulit berdagang, sepi," terangnya. (Sam)
• DPRD Kota Semarang Siap Jadi Relawan Bagikan Bansos ke Warga Terdampak Wabah Virus Corona
• Ditangkap karena Ingin Tawuran, Orang Tua di Semarang Ini Minta Anaknya Ditahan Polisi Lebih Lama
• Gugus Tugas di Tegal Masih Dapati Warga yang Acuhkan Penggunaan Masker di Luar Rumah
• Sejak Ada WFH, Provider Internet Service Kebanjiran Pelanggan hingga 30 Persen