TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI – Seorang pria asal Boyolali diduga tertular virus corona setelah memandikan jenazah pasien covid-19 asal Jakarta.
Insiden itu memang tak disengaja.
Semula seorang warga asal Kecamatan Sambi Boyolali meninggal dunia di Jakarta.
• Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Ayah di Kudus Meninggal Positif Virus Corona Setelah Anaknya Pulang dari Yogyakarta
• Perempuan 18 Tahun Merobek Bibir dan Pipi Bayi yang Dilahirkan, Dibuang ke Selokan Tutupi Aib
Pria itu merupakan pasien dalam pengawasan atau PDP corona.
Sebelum hasil tes swab keluar, pasien sudah meninggal.
Jenazahnya pun dipulangkan dari Jakarta ke tempat asalnya di Boyolali.
Setiba di kediaman, jenazah langsung diterima keluarga, tanpa protokoler covid-19.
Pihak keluarga pun segera membuka kain kafan lalu memandikan jenazah sebelum dimakamkan.
Selang dua hari setelah pemakaman, hasil tes swab jenazah pun keluar.
Dia dinyatakan positif corona.
Gugus tugas Covid-19 setempat pun langsung mendata siapa saja yang melakukan pemulasaraan jenazah dan orang sekitar.
Kabar buruk pun datang pada 31 Mei 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menjelaskan, terjadi penambahan 1 orang positif Covid-19 per 31 Mei 2020 seperti yang terekam oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Penambahan 1 orang positif Covid-19 merupakan satu keluarga dengan pasien sebelumnya dari klaster Jakarta.
Mengingat satu orang positif Covid-19 berisinial FT asal Kecamatan Sambi itu sempat membuka kain kafan dan memandikan jenazah pasien sekitar 14 Mei 2020 yang datang dari Jakarta.