3. Pertahanan Wonogiri Jebol
Sempat zero Covid-19, Kabupaten Wonogiri kini ada dua kasus positif muncul, Selasa (2/6/2020).
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, tambahan kasus positif virus Corona ini setelah hasil swab test kedua orang.
Kedua orang berinisial S (47) warga Kecamatan Giritontro dan D (25) warga Kecamatan Purwantoro dengan jenis kelamin laki-laki.
"S merupakan ABK Kapal Pelni yang pada tanggal 19 Mei kemarin melakukan tes kesehatan untuk persyaratannya aktif bekerja," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (2/6/2020).
Pada rapid test tanggal 19 Mei di Jakarta itu, hasilnya reaktif.
"Harusnya ditindak lanjuti di Jakarta karena rapid test-nya reaktif," ucapnya.
"Tapi sampai tanggal 25 Mei yang bersangkutan sampai kembali ke Wonogiri belum ada tindak lanjut dari hasil rapid test," jelasnya.
Sehaat kembali ke Wonogiri, Gugus Tugas langsung menindaklanjuti hasil rapid test tersebut dengan melakukan swab test.
"Semalam hasilnya sudah keluar dan positif Covid-19," terangnya.
Sementara untuk D, diketahui dia merupakan alumnus Ponpes Temboro di Magetan, Jawa Timur.
Dalam aktivitasnya, dia juga pernah mengikuti acara keagamaan di Blora, Jawa Tengah.
"Kita masih belum mengetahui di masuk kluster Temboro atau Blora," ucapnya pria yang akrab di sapa Jekek itu.
Gugus Tugas kemudian melakukan tracking terhadap keluarga dan orang yang pernah melakukan kontak erat dengan kedua orang itu.
"Dari hasil tracking kami, alhamdulillah hasilnya non reaktif semua," tandasnya.
Adapun selama terekam di website resmi, Wonogiri selama berminggu-minggu ini hanya mencacatkan 10 kasus.
Maka dengan tambahan dua kasus itu, saat ini di Wonogiri ada 12 kasus orang positif Corona.
Bahkan belum lama ini seluruh kasus positif sembuh sehingga menjadi zero kasus.
4. Nol Kasus di Karanganyar Sirna
Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar kembali bergerak di tengah viralnya keramaian Tawangmangu, meski sebelumnya sempat tidak ada penambahan selama kurang lebih sepekan terakhir.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengungkapkan sebanyak 2 warga karanganyar kini terkonfirmasi positif Covid-19.
Keduanya berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Solo.
"Ada dua positif baru, tapi mereka dirawat di Solo," papar Juliyatmono, Selasa (2/6/2020).
"Mereka bekerja di Solo," katanya.
Nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut berjenis kelamin perempuan, masing-masing berasal dari Kecamatan Jaten dan Karanganyar.
Saat ini kedua nakes itu sudah diberikan perawatan di Rumah Sakit Bung Karno dan RSUD Dr Moewardi, Solo.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar sudah melakukan tracing kepada orang-orang yang diduga mempunyai riwayat kontak dengan keduanya, tak terkecuali keluarga.
Sebanyak 15 orang anggota keluarga kedua nakes telah menjalani uji swab.
"Nanti tunggu hasilnya," kata Juliyatmono.
Dengan adanya tambahan dua pasien positif corona tersebut, kasus Corona di Karanganyar saat ini tidak lagi nol Corona.
5. Sukoharjo Kokoh 3 Besar Jateng
Jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo bertambah dua orang, Selasa (2/6/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menyampaikan tambahan dua kasus ini merupakan tenaga kesehatan (nakes).
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah uji swab polymerase chain reaction (PCR) menujukkan hasil positif.
"Ada tambahan dua kasus, dan kesemuanya nakes," katanya kepada TribunSolo.com.
Dua nakes tersebut masing-masing dari Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, dan Mancasan, Kecamatan Baki.
Yunia mengungkapkan, dua nakes tersebut bertugas di wilayah Karesidenan Surakarta, hanya saja lokasinya yang berbeda.
Mereka diduga tertular Covid-19 saat menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan.
"Nakes dari Kecamatan Grogol dirawat di RSDM (Rumah Sakit Dr Moewardi) dan nakes dari Kecamatan Baki dirawat di RSBK (Rumah Sakit Bung Karno) Surakarta," terangnya.
Menurut Yunia, sebelum positif Covid-19, kedua nakes ini sama sekali tidak mempunyai gejala yang mengarah ke suspect Corona.
Kendati demikian, sebagai evaluasi kondisi umumnya, kedua nakes tersebut dirawat di rumah sakit rujukan di Solo.
Dengan bertambahnya dua pasien ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sukoharjo berjumlah 73 kasus.
Yakni 12 orang menjalani isolasi mandiri, 18 orang karantina di rumah sehat, 4 orang rawat inap, 35 orang sembuh, dan 4 meninggal dunia.
Jumlah PDP sebanyak 21 orang, dengan rincian 6 orang menjalani isolasi mandiri, 10 orang rawat inap, dan 5 orang meninggal dunia.
Sementara untuk kasus ODP sebanyak 660 orang dengan rincian 31 orang jalan isolasi mandiri, 5 orang masih rawat inap, 622 orang selesai dilakukan pemantauan, dan 2 orang meninggal dunia.
Untuk jumlah OTG sebanyak 583 orang, yang kesemuanya kasus lama, serta 400 orang selesai pemantauan.
6. Tambahan 2 Kasus di Sragen
Selama 9 hari sempat nihil kasus, kini di Kabupaten Sragen muncul lagi dua orang yang positif Corona.
Menurut Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, penambahan dua kasus baru merupakan kuli di Pasar Kobong Semarang dan pasien positif perempuan seorang tenaga medis (nakes).
"Satu kasus ialah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen seorang kuli dari Klaster Pasar Kobong dan satu ialah nakes yang bekerja di RS Ortopedi Solo," terang Yuni, Selasa (2/6/2020).
Yuni melanjutkan kuli tersebut berasal dari Kecamatan Tanon sementara nakes yang bekerja di RS Ortopedi Solo merupakan warga Kecamatan Gemolong.
"Nakes ini pulang ketika Idul Fitri dan berlebaran bersama keluarga ya otomatis kita melakukan tracing semua yang sudah bertemu dengan nakes ini," kata Yuni.
Meskipun penambahan dua kasus Yuni menyampaikan angka kesembuhan di Sragen telah mencapai 32 orang dan satu meninggal dunia.
Kini total pasien positif Covid-19 di Sragen menjadi 9 orang.
Lima merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) Klaster Gowa dan Klaster Temboro, tiga di rawat di RSUD Solo dan satu di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
"Kesiapan RS kami siap, angka kematian kami tekan begitu rendah. Tidak gugus tugas di tingkat Kabupaten Sragen saja yang bekerja tapi di tingkat desa juga," kata Yuni.
Sementara itu hasil rapid test massal yang dilakukan di Kecamatan Sambirejo kemarin satu orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Hasil tersebut berdasarkan uji Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen yang keluar, Senin (1/6/2020).
Sementara itu yang mengikuti pemeriksaan Rapid Test sebanyak 289 orang dan selebihnya 288 orang dinyatakan non reaktif Covid-19.
"Satu orang reaktif ini pernah menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang merupakan Pelaku Perjalanan (PP) dari Jakarta dua bulan lalu," kata Kepala DKK Sragen Hargiyanto.
Hargi menambahkan satu warga reaktif Covid-19 tersebut hari ini akan dilaksanakan pemeriksaan swab test.
Selain itu mengantisipasi penyebaran, dirinya juga sudah melakukan Rapid Test kepada anggota keluarga.
7. Akibat Buka Kafan di Boyolali
Satu dari sejumlah orang yang sempat membuka kain kafan dan mandikan jenazah pasien positif Covid-19, kini terinfeksi Corona di Kabupaten Boyolali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menjelaskan, terjadi penambahan 1 orang positif Covid-19 per 31 Mei 2020 seperti yang terekam oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Penambahan 1 orang positif Covid-19 merupakan satu keluarga dengan pasien sebelumnya dari klaster Jakarta.
Mengingat satu orang positif Covid-19 berisinial FT asal Kecamatan Sambi itu sempat membuka kain kafan dan memandikan jenazah pasien sekitar 14 Mei 2020 yang datang dari Jakarta.
"Betul, Kabupaten Boyolali terjadi tambahan satu orang positif, " ungkap Lina kepada TribunSolo.com, Senin (1/6/2020).
"Dari satu tambahan kasus baru tersebut, masuk daftar klaster Jakarta," kata Lina.
Lebih lanjut Lina mengatakan, satu tambahan pasien positif Covid-19 ini merupakan satu keluarga dengan pasien sebelumnya yang pernah dinyatakan positif Corona tetapi meninggal dunia di Jakarta.
"Jadi tekait pemakaman jenazah dari Jakarta, dimakamkan di Boyolali yang positif Covid-19 itu," ucap Lina.
Adapun FT menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Boyolali.
Pihaknya pun melakukan tracing atau pelacakan siapa saja yang kontak erat dengan keempat pasien tersebut.
"Kami segera melakuan tracking untuk mencari yang kontak erat dengan pasien," ujar Lina.
Selain terjadi penambahan, juga ada satu pasien sembuh asal Kecamatan Ngemplak.
Pasien berinisial JS merupakan pasien Covid-19 di Kabupaten Boyolali.
"Dia merupakan pasien 02 di Kabupaten Boyolali," tuturnya.
Dengan penambahan 1 orang yang positif dan pasien sembuh, jumlah pasien positif di Kabupaten Boyolali berjumlah 26 orang
Dari total 26 orang, yang telah dinyatakan sembuh 14 orang, yang masih menjalani perawatan 11 orang dan meninggal 1 orang. (*)
• 181 Pilot Garuda Indonesia Kena PHK Per 1 Juli, Surat Dikirim Tengah Malam
• Satpam Cantik Asal Patihan Sragen Hilang, Sepatu Korban ditemukan di Pinggir Sungai Bengawan Solo
• Menag Perbolehkan Rumah Ibadah Dibuka Kembali, Bagaimana dengan Jateng? Ganjar: Nanti Dulu. . .
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Fakta-fakta 2 Hari 15 Orang Positif Corona, Lonjakan Kasus di Solo Raya Akibat Jalanan Mulai Ramai?