Sedangkan yang masih dalam pantauan ada empat orang.
Untuk perkembangan pelaku perjalanan sampai saat ini tercatat 45.438 orang.
Ada tambahan angka baru sebanyak 148 orang, dan yang sudah selesai pemantauan 42.370 orang.
Sedangkan yang masih dalam pantauan ada 3.068 orang.
"Perlu saya sampaikan, di Indonesia khususnya di Kabupaten Tegal sedang melakukan program rapid Test masal.
Pelaksaan rapid test ini ditargetkan sebanyak 5.000 orang per 1 juta penduduk.
Jadi ketika jumlah penduduk Kabupaten Tegal 1,4 juta penduduk, kami akan melakukan rapid kurang lebih 7 ribu orang," ungkapnya.
Dikatakan, siapa mereka yang akan melakukan rapid test?
Joko mengatakan siapa saja, karena pelaksanaan secara acak dilakukan di tempat-tempat yang banyak orang berkerumun.
Seperti pasar, mall, supermarket, terminal, dan lain-lain.
"Menjawab pertanyaan mengenai hasil sampel swab bisa keluar berapa lama, secara teknis tes swab ini bisa dilihat hasilnya dalam waktu dua jam.
Namun karena baru bisa dilakuan dibeberapa tempat, yaitu di Semarang di Karyadi, Rumah sakit Undip, dan Rumah Sakit Wongsonegoro.
Sehingga kami memang antre melihat jumlahnya yang banyak dan baru bisa mendapat hasil tiga sampai tujuh hari," jelasnya. (dta)
• Ekspor Jateng Turun 22,48 Persen di Bulan April 2020
• Di Tengah Pandemi Virus Corona, Petani Bawang Merah di Kendal Raup Untung 2 Kali Lipat
• Pastikan Proses Ujian PAT Online Lancar, SMP Islam PAPB Semarang Lakukan Pandataan Perangkat
• Pemkab Semarang Tak Dapat Paket Bansos dari Pemprov Jateng, Sekda: Sudah Dilaporkan Sejak April