Pertama, Stimulus atau rangsangan. Lewat rangsangan atau stimulus yang tepat dan baik akan dapat membuat anak menjadi insan pribadi yang percaya diri, displin, mandiri, mempunyai sosialisasi yang baik dengan lingkungannya, bersemangat serta mempunyai ide-ide atau imajinasi dalam banyak hal. Jadi materi daring yang akan disampaikan terlebih dulu ada rangsangan atau stimulusnya sehingga anakpun menjadi tertarik untuk belajar lewat bermain.
Kedua, belajar dengan bermain. Pembelajaran di PAUD adalah dengan bermain. Bermain adalah belajar. Belajar ya bermain. Satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Bermain adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang sangat disukai oleh semua anak.
Dengan bermain suasana hati anak menjadi senang dan gembira, sehingga secara tidak sadar otak anak pun menjadi tenang juga dan pada akhirnya dengan mudah menyerap banyak hal yang ia terima dengan lebih cepat dan baik. Pemberian tugas materi daring lewat permainan atau bermain diharapkan dapat membuat anak lebih senang dan antusias.
Karena yang diketahui dan dirasakan oleh anak ia sedang bermain bukan sedang belajar.Dengan banyaknya bermain lewat banyak permainan anak dikenalkan dengan yang namanya pengelolaan atau manajemen waktu, cara mengatasi masalah/ konflik dan juga kewajiban sosial untuk dirinya yaitu bersosialisasi dengan lingkungannya.
Ketiga, memandu anak. Kegiatan memandu ini adalah kegiatan yang harus ada untuk anak pada satuan PAUD, karena pada usia PAUD anak-anak belum bisa mengerti dan memahami apa-apa yang disampaikan oleh guru (orang tua) dengan cepat dan tepat. Mereka hanya sebatas menerima informasi saja belum bisa mencerna dengan baik. Maka anak-anak butuh panduan dan bimbingan setiap menerima tugas pada pembelajaran daring.
Keempat, parental care.
Artinya yaitu bahwa guru (orang tua) lah yang mempunyai kewajiban dalam mendidik anak mengenai tingkah laku, sikap, dan juga penanaman kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak. Orang tua (guru) teladan bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas daring harus ada contoh dari guru dan juga orang tua agar anak bisa tahu, paham dan mengerti apa maksud dan tujuan dari tugas yang diberikan. Sehingga anak pun melakukan kegiatan daring lewat permainan merasa senang dan gembira dikarenakan ada contoh atau ditemani oleh orang tuanya (guru lewat daring). Semoga dengan perencanaan dan persiapan yang matang dan baik maka pembelajaran daring pada jenjang PAUD bisa berjalan dengan maksimal dan berhasil. Aamiin. Wallahu A’lam bisshowab.
• Lagi, Pedagang Malang Tertipu Orderan 8.500 Nanas Rp 29 Juta, Pemesan Mengaku Warga Jungsemi Kendal
• Identitas 4 Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Proyek Hotel Awann Sewu Semarang
• Kabar Baik, Pemkot Tegal Relokasi PKL Alun-alun dan Jalan Pancasila Sambil Dibikinkan Pujasera
• Teman Dihajar Pas Nyinyir Masih Mau Boncengin Istri Proses Cerai di Kebumen: Saya Itu Proses Rujuk