Berita Tegal

Cerita Srikandi dari Tegal, Ibu-ibu yang Bergelut dengan Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

“Saya juga mengajak masyarakat yang punya waktu luang untuk membuat kerajinan tangan dari sampah plastik. Banyak ragamnya, seperti aksesoris yang sering kita gunakan sehari-hari,” katanya.

Selain mengolah sampah plastik, menurut Nur, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sampah organik menjadi eco enzyme.

Eco enzyme sendiri adalah larutan zat organik komplek yang diproduksi dari fermentasi sisa sampah organik.

Nur mengatakan, eco enzy memenjadi pupuk alami yang sangat bermanfaat untuk penghijauan tanaman.

Dengan penghijauan tanaman maka itu akan membantu memperlambat penipisan lapisan ozon.

“Itu dibuat dari sampah plastik organik. Seperti kulit buah-buahan, sayuran, nasi, atau pun sisa-sisa makanan,” ungkapnya.

Seorang warga, Andre (35) mengatakan, ia sudah satu tahun rutin menyetorkan sampah di Bank Sampah Mawar Biru.

Dulu sampah-sampah hasil limbah rumah tangganya hanya dibuang di tempat sampah.

Andre mengatakan, sekarang ia belajar untuk memilah sampah berdasarkan kategori dan jenisnya.

Ia sendiri biasanya menyetorkan sampah botol, plastik, minyak, dan kardus.

Menurut Andre, perilaku untuk memilah sampah dan mengurangi sampah membuat lingkungannya terlihat lebih bersih.

Baik rumah maupun lingkungan di sekitar tempat tinggal menjadi bersih dan tidak kumuh.

“Biasanya saya setor sampah seminggu sekali. Ya saya menilai, sedikit demi sedikit masyarakat mulai sadar bagaimana harus menyikapi sampah plastik," ungkapnya. (fba)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini