TRIBUNJATENG.COM- Ustad Haikal Hassan menangis lantaran selama ini Habib Rizieq Shihab hanya ingin berdialog dengan Presiden Jokowi namun selalu ada yang menghambat.
hal itu dikatakan Haikal Hassan di acara ILC yang tayang pada Selasa (17/11/2020).
Haikal Hasan hadir dalam undangan sebagai juru bicara Persatuan Alumni (PA) 212 dan jubir Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. memberi penjelasan.
Selama 3,5 tahun Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi, ia dan tim 212 berusaha memulangkan ketua FPI.
Namun, ia mengaku dipersulit untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Siswi Demak di Hotel Bandungan Semarang, Ricky Sakit Hati Diejek Korban
Baca juga: Respons Keluarga Korban Emy Dibunuh di Gunungpati Semarang Soal Sosok Agus Pelaku Pembunuhan
Baca juga: Pemilik Akun Penghina Betrand Peto Masih di Bawah Umur, Ruben Onsu Sebut Hukum Tetap Jalan
Baca juga: Kabar Duka, Pengasuh Ponpes Al Inshof Karanganyar KH Abdullah Saad Meninggal, Ini Kenangan Hendrawan
Kepulangan Rizieq ke Indonesia pada tanggal 10 November 2020 awalnya direncanakan secara diam-diam.
Lalu, setelah tiba di Petamburan akan diumumkan melalui pers conference.
Haikal Hasan pun mengungkap, pihaknya ingin berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2017.
Namun, Haikal Hassan mengaku banyak pihak-pihak yang berupaya menghambat Habib Rizieq Shihab untuk berdialog dengan Presiden Jokowi.
Menurut Haikal Hassan, Habib Rizieq Shihab tidak disukai oleh negara karena dia punya banyak massa pendukung.
"Saya dengan jelas mengatakan, Habib Rizieq tidak disukai negara karena selalu ada hambatan. Sejak tahun 2017, bang Karni, Habib Rizieq itu ingin dialog, tapi selalu ada yang menghambat," ujarnya.
Haikal Hassan lalu mempertanyakan sosok yang menjadi penghambat pertemuan Habib Rizieq Shihab dengan Presiden Jokowi.
"Jujur-juruan saja, terbuka saja. Siapa yang menghambat itu?," tanya Haikal dengan mata yang berkaca-kaca.
Haikal Hassan menilai Presiden Jokowi tidak anti dengan Habib Rizieq.
Sementara Habib Rizieq juga tidak anti dengan Presiden Jokowi.