Kami berpesan setiap terjadi aksi kejahatan laporkan ke kami," tandasnya.
Perlu diketahui, ulah premanisme di kawasan eks Terminal Terboyo Semarang memang sudah sering terjadi.
Terutama menyasar penumpang atau warga luar kota yang hendak naik bus.
Pada Februari lalu, operasi penertiban oleh Polsek Genuk menciduk sembilan preman dan satu barang bukti berupa gunting besi beton.
Seorang korban premanisme, Surya menuturkan pernah mengalami hal tidak menyenangkan di eks Terminal Terboyo pada Minggu (9/2/2020) pukul 09.00 WIB.
Bermula saat dia akan pulang ke Klaten setelah menyelesaikan pekerjaan di Semarang selama dua hari.
"Ada satu orang minta uang ke saya, saya tolak, terus yang lain datang.
Awalnya satu orang namun karena saya melawan yang lain datang ada lima orang," katanya.
Namun menurut Surya tidak sampai terjadi tindak kekerasan.
Hanya saja keponakannya didorong oleh seorang preman dari gerombolan tersebut.
"Terpaksa saya bayar bus jurusan Klaten Semarang seharga Rp 370 ribu.
Padahal info dari kondektur hanya Rp 30 ribu per orang," jelasnya. (Iwn)
Baca juga: Dikabarkan Perangkat Desa di Sragen Terjaring Razia Bersama 3 Janda Dalam Hotel, Ini Faktanya
Baca juga: Pakar Virologi Jerman Ungkap Virus Corona Bukan Berasal dari Wuhan China
Baca juga: Fadli Zon Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan? Pengamat: Tak Terbayang Tiap Hari Puji Pemerintah
Baca juga: Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Dokter Zufrial Arief Meninggal Dunia Terpapar Covid-19