Bom Makassar

Identitas Pelaku Bom Makassar Sudah Diketahui Inisial L, yang Perempuan Masih Identifikasi DVI

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar wajah diduga pengantin bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Tak hanya ajaran agama, seluruh aparat negara juga tak akan membiarkan aksi terorisme semacam ini terjadi.

"Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Semua ajaran agama menolak ajaran terorisme apapun alasannya."

"Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," tegasnya.

Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, telah terjadi ledakan bom di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar yang beralamat di di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, sekira pukul 10.30 WITA, Minggu (28/3/2021).

Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, menceritakan kronologi ledakan diduga bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Menurutnya ledakan bom terjadi setelah jamaah gereja sedang melakukan Misa kedua.

"Peristiwa terjadi setelah kami selesai ibadah kedua, Misa kedua. Umat yang ikut ibadah kedua sudah pulang," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Minggu.

Diduga pelaku bom bunuh diri berusaha masuk ke dalam lokasi Gereja Katedral Makassar dengan mengendarai sepeda motor.

Petugas keamanan gereja sudah mencurigai dua orang yang ingin masuk ke dalam lokasi gereja.

"Kebetulan gereja kami ada beberapa pintu masuk dan keluar, jadi tidak konsentrasi pada salah satu pintu. Umat pulang, yang lain masuk. Datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor ke dalam lokasi.".

"Tetapi sudah diamati oleh petugas keamanan kami. Lalu dia menahan di depan pintu itu, dan di situlah terjadi ledakan," jelas Pastor Wilhelmus Tulak.

Lebih lanjut Pastor Wilhelmus Tulak menegaskan bahwa ledakan tidak terjadi di pintu masuk gereja.

Melainkan terjadi di pintu masuk ke dalam lokasi gereja.

Menteri Agama Mengutuk

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.

Menag menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag.

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka.

Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Tak hanya itu, Menag juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal.

Sebab seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.

Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya.

Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” ujarnya.(*

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ungkap Identitas Satu Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Pernah Bantu Aktivitas Teror di Filipina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi terkait Bom Gereja Katedral Makassar: 2 Orang yang Mau Masuk Sempat Dicegat Security

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapolri Sebut Ledakan di Gereja Katedral Makassar Jenis Bom Panci

Berita Terkini