Ketua RW 04, Sawiyatun (48) mengungkapkan awalnya para pemilik warung apung tersebut hanya pembudidaya ikan air tawar dalam karamba.
Ikan-ikan hasil karamba biasanya di jual ke luar kota seperti Jakarta, Surabaya, Madiun, dan Yogyakarta.
Jumlah ikan yang terjual itu bisa satu sampai dua kwintal.
Mereka memiliki beberapa karamba di Waduk Kedung Ombo sebelum akhirnya mendapatkan dukungan dan mendirikan warung apung.
"Awalnya mereka ternak ikan di karamba. Kemudian banyak pengunjung yang menanyakan warung makan, barulah ada yang mendirikan warung apung," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
"Aslinya di sini itu bukan wisata air, di sini itu jual beli ikan bukan wisata," tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, warung apung bertambah, sekarang kurang lebih ada 3 warung.
Sawiyatun mengatakan kehadiran warung apung memberikan manfaat ke pembudidaya ikan air tawar di waduk.
"Kalau stok mereka habis, bisa ambil di tempat - tempat petambak," katanya.
Ada Sejak Puluhan Tahun
Pemilik warung apung, Isa mengatakan banyak warga sekitar yang beralih profesi yang sebelumnya karamba menjadi berbisnis warung apung.
Warung tersebut ada sejak 12 tahun silam.
Adapun, kenapa kian berkembang, karena ternyata sensasinya diincar banyak pengunjung.
"Kalau menunya sama ikan bakar, yang membedakan tempatnya, makan di atas air, banyak pengunjung yang suka ternyata," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Selain itu, adanya fasilitas perahu untuk berkeliling waduk lebih memanjakan para pengunjung yang datang.