Capres 2024

Capres 2024 : Benarkah Ada Pesan Koalisi PDIP-Gerindra dalam Peresmian Patung Bung Karno?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERDAMPINGAN - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri berjalan berdampingan dalam acara peresmian patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6).

Panglima Tertinggi

Prabowo dalam sambutannya menceritakan bahwa patung Bung Karno menunggangi kuda ini dilatarbelakangi peristiwa 5 Oktober 1946.

Saat itu Bung Karno menjadi panglima tertinggi pada hari angkatan perang pertama dan diminta menjadi inspektur upacara. Kala itu dalam tradisi angkatan perang, sang inspektur memimpin upacara dengan berkuda.

"Patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada hari angkatan perang yang pertama, yaitu 5 Oktober 1946, di Yogyakarta menjadi inspektur upacara.

Di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukkan bahwa Republik Indonesia memiliki angkatan perang yang siap pertahankan kemerdekaan.

Sebagai inspektur upacara sebagaimana tradisi waktu itu para pimpinan tentara meminta kesediaan beliau untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda," kata Prabowo.

Bung Karno yang jarang naik kuda lantas dengan keras berlatih selama 3 hari. Prabowo mengatakan kerja keras itu dilakukan lantaran Bung Karno menyadari perannya sebagai panglima tertinggi.

"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda, tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya 3 hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ujarnya.

Berdasarkan peristiwa itulah, Kemhan memutuskan membuat patung Bung Karno menunggang kuda. Prabowo juga mengaku sengaja memilih meresmikan patung itu pada tanggal 6 Juni bertepatan dengan ulang tahun sang proklamator.

"Karena itulah Kementerian Pertahanan merasa bangga untuk membuat patung di mana panglima tertinggi kita pertama di atas kuda," katanya. (tribun network/git/dod)

Baca juga: Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp 7.000 Triliun, Ini Penyebabnya

Baca juga: Resep Sate Telur Puyuh Kecap Mirip di Angkringan

Baca juga: Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun! Mochtar Kusumaatmadja Diplomat Ulung Itu Telah Tiada

Baca juga: Kisah Sukses Karyawan SPBU Menjadi Fisikawan Ternama

Berita Terkini