TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang menghentikan segala bentuk kegiatan maupun aktivitas di Lapangan Pancasila Simpanglima.
Disperkim telah memasang sejumlah spanduk pemberitahuan di area Simpanglima. Penghentian kegiatan dan aktivitas berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali menyampaikan, penghentian atau penutupan sementara dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Apalagi, kasus Covid-19 di Kota Lunpia sudah menembus angka 1.000 lebih. Jika tempat-tempat keramaian tidak dilakukan penutupan, ia khawatir menyebabkan penyebaran Covid-19 yang lebih luas.
"Jika tempat-tempat ramai tidak ditutup nanti tambah banyak (kasusnya). Maka, saya ambil inisiatif seperti itu supaya kenaikan Covid-19 tidak signifikan.
Penutupan dilakukan sampai kasusnya sudah turun, misal sudah turun 1.000 atau 500 kasus," papar Ali, Kamis (17/6).
Selain Simpanglima, Disperkim juga menutup dua taman kota yakni Taman Indonesia Kaya dan Taman Bangetayu Wetan.
Tiga fasilitas umum tersebut merupakan tempat yang kerap menjadi jujukan masyarakat untuk menggelar kegiatan atau beraktivitas.
Pihaknya tidak akan memberi izin masyarakat menggelar kegiatan di tiga fasilitas umum itu. Menurutnya, penutupan sementara akan dapat mengurangi kerumunan massa di tiga lokasi tersebut.
"Simpanglima, Taman Indonesia Kaya, dan Taman Bangetayu termasuk fasilitas umum yang banyak pengunjungnya.
Maka, kami utamakan itu. Sambil kami lihat nanti di lapangan seperti apa sekaligus lihat perkembangan Covid-19," jelas Ali.
Jika perkembangan Covid-19 masih terus meningkat, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan beberapa taman lain juga akan ditutup sementara. Dia berharap masyarakat tidak berkerumun di tempat-tempat umum terlebih dahulu.
Penutupan sementara juga dilakukan warga di sekitar Taman Parang Kusumo. Taman di RW II Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, mulai Kamis (17/6) pukul 06.00 hingga 30 Juni pukul 22.00 mendatang.
Penutupan itu juga dari upaya mencegah kerumunan untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19.
Beberapa warga sekitar taman serta beberapa PKL di taman tersebut terpapar Covid-19. Penutupan aktivitas juga berlaku bagi para PKL yang biasanya berjualan di sekitar taman.
Pantauan di lapangan, Kamis pagi, Taman Parang Kusumo tampak lengang. Tak ada satu pun PKL di sekitar taman. Ketua Pengelola Taman Parang Kusumo, Sugito mengatakan, lingkungan RW II masuk zona merah Covid-19.
Warga dan pengurus RT bersepakat untuk mengambil langkah penutupan sementara agar penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir.
Di samping itu, penutupan itu juga sesuai dengan aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Pemerintah Kota Semarang.
"Data real berapa yang terpapar saya tidak punya. Tapi, saya mengikuti perkembangan dari Satgas Covid-19 lebih dari 20 orang yang terpapar di dua RW. Itu tiga hari lalu.
PKL juga ada, tapi kebetulan saya tidak mengikuti perkembangannya bagaimana," ujar Sugito.
Dia menyebutkan, ada sekitar 50 PKL yang biasa berjualan di area Taman Parang Kusumo. Sebagian besar PKL berasal dari berbagai wilayah.
Hanya ada beberapa PKL saja yang merupakan warga setempat. Pengunjungnya pun dari berbagai wilayah. Oleh karena itu, penutupan sementara perlu dilakukan guna mencegah penyebaran
Covid-19.
Tak hanya penutupan aktivitas di area taman, warga juga menutup akses gang masuk guna membatasi pergerakan orang dari luar wilayah yang masuk ke lingkungannya. "Kami tidak tutup total, tapi untuk membatasi orang luar masuk," ucapnya.
Penyemprotan disinfektan di fasilitas umum termasuk taman, lanjut Sugito, dilakukan secara berkala. Paguyuban warga sudah memiliki alat tersendiri sekaligus relawan yang bersedia melakukan penyemprotan.
Hal itu sudah berjalan sejak adanya pandemi Covid-19. Dia berharap warga maupun PKL dapat memaklumi kondisi saat ini. Jika kasus Covid-19 sudah melandai aktivitas taman akan kembali dibuka.
"Surat pemberitahuannnya ditutup hingga tanggal 30 Juni. Kalau sebelum itu sudah kondusif ya bisa dibuka lagi. Sebaliknya, kalau masih belum kondusif tetap kami tutup. Kami harap tidak pada 30 Juni sudah kondusif. Sebenarnya, kami tidak tega dengan para PKL," tandasnya. (eyf)
Baca juga: UPDATE KUDUS :Kudus Zona Merah, Hari Ini Masjid Agung Kudus Tidak Selenggarakan Salat Jumat
Baca juga: Viral Matahari Terbit dari Utara di Janeponto, Begini Penjelasan BMKG
Baca juga: Praktik Perjokian Diungkap, Bu Polwan Tak Bisa Mengelak Bawa 28 Casis Bintara Semua Didiskualifikasi
Baca juga: Hasil Lengkap Copa America 2021 Pagi Ini, Brasil Gunduli Peru 4-0, Kolombia Imbang Lawan Venezuela