Berita Regional

Bocah Kelas 3 SD Isoman Sendiri di Rumah, Ayah, Ibu, dan Calon Adiknya Telah Gugur Karena Covid-19

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vino, bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saat sedang jalani isolasi mandiri di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021).

Namun oleh petugas medis, Kino diminta untuk isolasi mandiri di rumah.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah," terang Margono.

Setelah tahu suaminya positif, Lina yang hamil 5 bulan menjalani tes swab PCR di Puskesmas.

Ia juga diminta untuk isolasi di RS Harapan Insan Sendawar untuk mengaja kesehatan bayi karena berisiko.

Namun kondisi Lina yang memiliki riwayat asma terus memburuk.

Kino yang awalnya dirawat di rumah kondisinya juga turun hingga dilarikan ke RS.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana," beber Margono.

Sementara Vino juga menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif, hanya isolasi di rumah karena tak bergejala sakit.

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal."

"Ibunya meninggal 19 Juli. Ayahnya 20 Juli," kata Margono.

Selama karantina mandiri di rumah, Vino ditemani tetangga dan kerabatnya.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Tulis Doa dan Minta Kesembuhan, Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat HB Rendah

Baca juga: Korban Penganiayaan Petugas Satpol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi soal Hoaks Hamil

Baca juga: Ini Daftar Rektor yang Juga Komisaris, yang Rangkap Jabatan Bukan Hanya Rektor UI Ari Kuncoro

Baca juga: Rey Manaj Striker Pinggiran Varcelona Cetak Hattrick Saat Kalahkah Gimnastic de Tarragona 4-0

Rekan ayahnya tidur di depan pintu beratapkan tenda.

Sementara Vino tidur beralasan bentangan ambal dan kasur di ruang tengah depan televisi.

Margono mengatakan saat kematian ayah dan ibunya, Vino tidak ikut menyaksikan penguburan Covid-19, karena sedang menjalani isolasi.

"Kami sampaikan ke dia ayah dan ibunya sudah meninggal. Respon dia menangis. Kata dia, kok bisa meninggal, ayah dan ibu kan masih muda," tutur Margono meniru.

"Tapi setelah itu terhibur lagi, banyak keluarga, saudara beri dia makanan, di rumah ramai banyak yang nemani," sambung Margono. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Bocah 10 Tahun Isolasi Mandiri Seorang Diri di Rumah"

Berita Terkini