TRIBUNJATENG.COM - Berikut penjelasan mengapa jahe merah lebih pedas dari lainnya.
Jahe menjadi rempah paling banyak dicari beberapa tahun terakhir.
Hal ini karena jahe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Mulai dari meredakan flu, menghangatkan tubuh hingga meningkatkan imun tubuh.
Baca juga: Penggemar Jahe Harus Tahu, Ini Cara Terbaik Konsumsi Rebusan Jahe Agar Manfaatnya Maksimal
Baca juga: Mengapa Jahe Terasa Pedas dan Hangat Ketika Dikonsumsi? Berikut Penjelasannya
Baca juga: Bahaya Minum Rebusan Jahe saat Perut Kosong, Simak Panduan Konsumsinya
Baca juga: Cara Membuat Jahe Bubuk untuk Stok di Rumah Saat Tidak Enak Badan
Tak hanya sering dijadikan bumbu masak, jahe juga dibuat menjadi minuman dan campuran obat tradisional.
Ada tiga jenis jahe yang dikenal di Indonesia.
Yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah.
Dari ketiga jenis jahe tersebut, jahe merah memiliki rasa paling pedas serta lebih hangat.
Jahe merah memiliki tingkat kepedasan paling tinggi karena kandungan minyak atsiri lebih banyak daripada jahe lainnya.
Kandungan minyak atsiri pada jahe biasanya mulai dari 1-4%.
Semakin tua maka semakin banyak minyak atsiri yang ditemukan.
Selain itu, proses pengeringan juga bisa membuat rasa jahe lebih pedas.
Begitu pula kandungan gingerol, oleoresin dan zingeron.
Kandungan minyak atsiri berfungsi meredakan batuk, termasuk pada anak-anak.
Senyawa gingerol pada jahe merah juga lebih banyak.