"Sepengetahuan saya tahu beliau terlahir sebagai laki-laki kemudian dioperasi transgender menjadi perempuan, bagaimana kalau kondisi seperti ini," tutur Gus Miftah.
Menurut Fiqih, Gus Miftah mengatakan pemakanan Dorce Gamalama seharusnya dilakukan sesuai dengan kodrat asal dahulu dilahirkan.
"Secara Fiqih dia tetap laki-laki, artinya pengebumiannya sepanjang yang saya tahu yaitu kembali ke kodrat asal dulu dia dilahirkan," ucap Gus Miftah.
Lebih lanjut, Gus MIftah menjelaskan perbedaan yang signifikan tentang pengurusan jenazah antara laki-laki dan perempuan.
"Soal kain kafan, perempuan jauh lebih banyak. Kemudian soal sholat jenazah niatnya berbeda, ini kan berbeda. Siapa pun yang lahir, sesuai dengan jenis kelaminnya ya itulah cara dia dimakamkan," ujar Gus Miftah.
Terkait wasiat Dorce Gamalama, Gus Miftah menyarankan agar artis senior itu dimakamkan sesuai dengan jenis kelaminnya saat dilahirkan.
"Saya menyarankan sesuai dengan kodratnya lah, beliau dulu terlahir laki-laki ya meninggalnya secara laki-laki, lahir jantan ya meninggalnya jantan," tuturnya dikutip dalam kanal YouTube Official NITNOT pada Jumat, 28 Januari 2022.
Gus Miftah mengaku tidak setuju karena wasiat yang dinilai melanggar syariat tidak perlu dilakukan.
"Wasiat itu harus dilakukan ketika ada kebaikan di dalamnya, tidak ada kemaksiatan apalagi melanggar syariat. Tapi kalau wasiat melanggar syariat, melanggar perintah agama ya tentunya wasiat itu tidak harus dilakukan," kata Gus Miftah menjelaskan.
Sementara, Dorce Gamalama menanggapi tanggapan para Kyai yang menolak wasiatnya tentang meninggal dunia nanti.
Dorce Gamalama pun menyerahkan semua proses meninggalnya nanti diurus keluarga.
"Kepada Kyai Ustaz ustaz yang sudah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya, biarkanlah keluarga saya yang akan nanti akan mengurusnya," kata Dorce Gamalama.
Artis yang disapa Bunda Dorce berkata siapa pun boleh mengurus jenazahnya jika sudah meninggal dunia nanti.
Dengan nada marah dan terbata-bata, Dorce Gamalama mengaku tidak ingin mempermasalahkan perbedaan signifikan tentang pengurusan jenazah laki-laki atau perempuan.
"Mau kain kapannya 7 lapis mau 8 lapis saya serahkan kepada yang ngurus, mau yang ngurus laki-lai boleh perempuan boleh, laki-laki atau perempuan siapa saja boleh mandikan jenazah saya," ucap Dorce Gamalama dalam akun Instagram @dg_kcp.