TRIBUNJATENG.COM, BATANG - KPU Kabupaten Batang merencanakan anggaran Pilkada Serentak 2024 sebesar Rp 77 miliar yang dibebankan kepada pemerintah setempat.
Ketua KPU Kabupaten Batang, Nur Topan mengatakan, anggaran tersebut sudah diajukan kepada Pemkab Batang dengan tiga kali penganggaran.
Baca juga: Wihaji: Pemkab Batang Fasilitasi UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Tiga Investor Bakal Membangun Pabrik di Batang Industrial Park: anak perusahaan Nestle
Baca juga: Diskominfo Batang Bersama Awak Media Divaksin Booster
Baca juga: PTM 50 Persen, Sejumlah Sekolah di Batang Pilih Sistem Shift
“Besaran dana itu akan ditempuh melalui tiga kali pengganggaran."
"Yakni pada APBD Penetapan 2023, perubahan 2023 dan penetapan 2024,” tuturnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/2/2022).
Dijelaskannya, ada dua agenda di Pilkada Serentak 2024 yakni Pemilu nasional dan serentak.
Adapun untuk pemilihan serentak, anggarannya menjadi tanggungjawab pemerintah Provinsi dan kabupatenn/kota.
“Pilgub dan Pilbup itu jatuh di hari yang sama."
"Sehingga ada sharing anggaran antara APBD Provinsi dan Kabupaten/kota,” jelasnya.
Ia pun menyebutkan, pemungutan suara Pilkada sudah ditetapkan oleh KPU RI pada 14 Februari 2024.
Dua tahun ke depan, akan dilaksanakan hajat nasional yaitu Pilkada Serentak 2024.
Sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, untuk tahapan akan dimulai 20 bulan sebelum pemungutan suara.
“Jadi akan dimulai pada Juli 2022."
"Tahapan awalnya pendaftaran peserta, pendaftaran, kemudian verifikasi."
"Lalu pada Oktober 2022, penetapan daerah pemilih kabupaten/kota,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji mengatakan, kepala daerah punya kewajiban melayani pesta demokrasi.
Adapun biaya Pilkada yang dibebankan pemerintah daerah akan disupport sesuai regulasi.
“Anggaran tentu wajib kami siapkan."
"Kami sudah minta kepada Sekda Kabupaten Batang untuk menggelar rapat bersama KPU untuk mengetahui kebutuhan serta kemampuan keuangan Pemkab Batang,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/2/2022).
Ia pun berharap, pesta demokrasi yang akan berlangsung, masyarakat tetap menjaga kondusivitas walaupun berbeda pilihan.
“Intinya, yang penting Pilkada, masyarakat Kabupaten Batang tetap guyub rukun,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Wonorejo Masuk Kategori Rawan Longsor, BPBD Karanganyar Latih Warga Mitigasi Bencana, Ini Hasilnya
Baca juga: Sehari Tiap Puskesmas Ditarget Tracking 15 Orang, 12 Kecamatan di Kendal Masuk Zona Merah
Baca juga: Pilkada Serentak Digelar November 2024, KPU Karanganyar Ajukan Rp 80 Miliar
Baca juga: Declan Rice Disebut Titisan Steven Gerrard, Segini Harga Transfer Jika Klub Eropa Ingin Memilikinya