"Tapi justru sekarang jembatan timbang ditiadakan. Kalau dirasa jadi potensi pungli, sistemnya yang harus dibenahi. Sebab, itu akan jadi media pencegahan truk ODOL di jalan," tutur Frans.
Para pengusaha sebenarnya bisa memahami apabila Zero ODOL diberlakukan untuk mengurangi kecelakaan dan jalan yang rusak. Namun jangan hanya tegas di awal saja, nanti lama-lama aturan itu longgar kembali.
"Kami pengusaha tidak masalah, meski kenyataannya pahit. Tapi aturan ini harus tegas.
Jangan nanti ketat di awal, tapi lama-lama boleh lagi. Pemerintah jangan lembek, jangan ada pengecualian-pengecualian. Truk ODOL ya semua sama," tegasnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada pengusaha truk maupun pengemudi untuk menerima kebijakan ini. Meski berat, namun demi kebaikan bersama.
Asal ada solusi dari aturan ini, supaya tidak ada yang dirugikan.
"Tidak hanya pengemudi yang rugi, kami pun juga rugi jika aturan ini diterapkan. Namun, sudahlah tidak perlu menyalahkan siapapun.
Jika memang untuk kebaikan bersama, kami pasti terima. Asal pemerintah tegas dan dapat menemukan solusi atas penegakan aturan ini," pungkasnya. (afn/fba/din/rtp-bersambung)
Baca juga: Jadwal Semifinal Coppa Italia Malam Ini, Fiorentina Vs Juventus
Baca juga: Ratusan Tukang Ojek dan Becak Wisata Religi di Kota Wali Divaksin Polres Demak
Baca juga: Gedung Pemerintahan Kharkiv Hancur Terkena Rudal Rusia
Baca juga: Atap GOR Bung Karno Kudus Banyak Lubang, Saat Hujan Bocor