TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi belum menindak emak-emak yang terekam dalam video pengeroyokan Ade Armando.
Emak-emak itu diduga menjadi provokator, teriakannya dianggap menjadi pemantik massa berkumpul.
Namun polisi punya alasannya sendiri belum menindak emak-emak tersebut.
Dikutip dari warta kota, sudah ada kabar terbaru kasus pengeroyokan terhadap Dosen UI, Ade Armando pada demo 11 April 2022 lalu.
Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Arsenal Vs Manchester United Liga Inggris
Baca juga: Kisah Cinta Dila Santika, Jatuh Cinta pada Pak Kepala Sekolah,Inilah Perjalanan Kisah Asmaranya
Baca juga: Jadwal MotoGP 2022, Bagnaia Keluhkan Bahaya Kerikil Sirkuit Algarve Sama Seperti Mandalika
Terkuak, provokator aksi pengeroyokan ternyata kaum emak-emak.
Polda Metro Jaya belum berencana mentersangkakan emak-emak yang diduga memprovokasi dan terekam dalam video pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa saat ini sudah enam tersangka pengeroyok dan seorang provokator insiden pengeroyokan Ade Armando yang ditangkap.
"Sudah untuk Ade Armando, sudah ada 7 orang yang kita jadikan tersangka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2022).
Kombes Zulpan menjelaskan, bahwa saat ini masih ada dua buron dalam kasus Ade Armando.
Satu tersangka yang sempat belum teridentifikasi karena menggunakan topi saat terekam video kini sudah dalam pengejaran.
Sementara seorang wanita yang terekam video ikut memprovokasi tidak akan ditindak kepolisian.
"Kami kan fokus ke kasus pemukulan dan pengeroyokannya ya," ucap Zulpan.
Sebelumnya pihak pegiat media sosial Ade Armando meminta polisi mengusut semua orang yang terlibat dalam penganiayaan termasuk provokator.
Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi mengatakan bahwa selain pengeroyok, wajah provokator terlihat jelas dalam video amatir yang beredar di media sosial.
Termasuk, wajah seorang wanita yang memprovokasi massa untuk menyerang Ade Armando.
Menurut Fahmi, salah satu provokator wanita itu juga menyebabkan Ade Armando dikerubungi massa.
"Kalau memang kita juga melihat ada emak-emak yang sempat pada saat pemukulan tangannya megang gitu kan,
terus ada juga saat wawancara disebut ini buzzer, ini penista agama, sehingga orang tergerak hatinya untuk berkerumun," jelas Fahmi dikonfirmasi Kamis (14/4/2022).
Fahmi berharap provokator tersebut bisa diusut dan ditangkap. Hal ini agar kedepan demokrasi bisa terjaga
dan segala macam unjuk rasa mahasiswa tidak ternodai.
"Jangan demokrasi ini jadi dikotori oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab
Baca juga: DETIK-DETIK Bocah 10 Tahun Ngargoyoso Karanganyar TewaMeninggal Dunia Tertimpa Material Longsor
Baca juga: Balasan Menohok Andika Kangen Band ke Tri Suaka Setelah Parodikan Gaya Menyanyinya
Baca juga: HALAQAH Khasan Ubaidillah :Anak Butuh Teladan Orangtua soal Puasa
yang sengaja ambil keuntungan dari kegiatan adik-adik mahasiswa yang murni ini," imbaunya.
Sebelumnya Ade Armando dikeroyok saat ikut unjuk rasa 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Saat ini sudah sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka mulai dari provokator dan pengeroyok.
Dari sembilan tersangka, tujuh orang diamankan polisi. (Des)
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Ternyata Emak-emak Provokator Pengeroyokan Ade Armando Demo 11 April, Polisi Enggan Menindak,