TRIBUNJATENG.COM - Rangkaian kegiatan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Leaders Forum 2022 mendapatkan apresiasi positif oleh Menteri Koordinator Perekonomian Dr. (H.C) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. Hal ini disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara UKSW Leadres Forum (ULF) hari ke-2, Rabu (11/05/2022) kemarin.
Hadir secara daring, Airlangga Hartarto menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan ULF, UKSW semakin mampu berkiprah mendukung pemerintah menuju percepatan pemulihan ekonomi melalui transformasi digital dan pembangunan infrastruktur sains dan teknologi.
Tidak hanya di Indonesia, Airlangga Hartarto juga berharap hal ini dapat dilakukan di kancah internasional sehingga bangsa ini menjadi inspirasi dunia.
“Saya apresiasi kontribusi UKSW sebagai penyelenggara Leaders Forum dan menunggu masukan untuk penyempurnaan transformasi digital dalam pembangunan teknologi ke depan,” kata Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian juga menyampaikan bahwa pemerintah menunggu kontribusi kampus untuk mencetak talenta digital yang mumpuni, termasuk juga dari UKSW karena hingga tahun 2030 diperlukan sembilan juta talenta digital.
Tak hanya itu, Airlangga Hartarto juga mengapresiasi penanaman kedelai varietas unggul di Desa Kadirejo yang telah dipioniri UKSW.
“Ini menjadi kontribusi konkret UKSW untuk penyediaan pangan nasional di tengah terjadinya gejolak harga komoditas global.
Presiden menyampaikan bahwa urusan pangan akan menjadi perhatian pemerintah dari waktu ke waktu dan kita akan terus memonitor pasokan pangan yang ada.
Selamat dan sukses semoga acara ini memberi manfaat untuk kita semua,” tambahnya.
Dua pembicara lain
Di hari yang sama, hadir juga Mochammad Firman Hidayat, Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan juga Dr. (H.C) Sudhamek AWS, Chairman Garuda Food & Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila / BPIP sebagai pembicara ULF.
Isu transformasi digital juga diangkat Mochammad Firman Hidayat.
Dalam paparannya, Mochammad Firman juga menggaris bawahi tentang transformasi ekonomi melalui digitalisasi.
Dicontohkannya antara lain dengan penggunaan e-katalog yang juga akan mengurangi praktek korupsi dalam pengadaan barang dan jasa, integrasi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dengan menggunakan info yang telah didigitalisasi dan juga investasi data center dan kabel bawah laut yang akan mendukung pertumbuhan digital Indonesia.
“Inovasi Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan China, salah satunya di bidang human capital and research sehingga harus diperbaiki kualitas riset dan SDM.