TRIBUNJATENG.COM, JEPARA- Tak ada sapi di Pasar Hewan Bangsri. Tak ada kerbau yang terlihat. Hanya ada kambing yang dijual blantik di Pasar Pon di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Pemandangan itu terlihat pada Kamis (16/6/2022).
Di pasar itu yang biasanya dipenuhi sapi, kerbau, dan kambing. Kini hanya ada kambing.
Musababnya adalah wabah penyakit mulut dan kuku. Banyak sapi dan kerbau di Jepara yang terkena PMK. Akibatnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara menutup pasar hewan selama tiga minggu, sejak 1 Juni 2022.
Kendati pasar hewan ditutup, blantik kambing tetap berjualan. Hal itu karena belum ada seekor kambing di Jepara yang terkena PMK.
"Yang jualan (di sini) cuma blantik kambing. Blantik sapi dan kerbau sudah hampir tiga pekan tak jualan," kata Zaedun (48), blantik kambing asal Kecamatab Bangsri.
Dia mengungkapkan blantik kambing tetap berjualan karena kondisi kambing-kambing yang dijual sehat. Tak ada satupun terjangkit PMK, kata dia.
"Yang dijual di pasar ini sehat semua," tegasnya.
Dia menceritakan, pada pekan pertama penutupan pasar hewan, blantik kambing yang berjualan sempat dibubarkan oleh aparat.
Hal berbeda dilakukan Rif'an (47). Ia kini beralih menjadi penjual kambing, meski sebelumnya dikenal sebagai penjual sapi. Ia menjual kambing untuk selingan.
"Saya tidak berani jualan sapi kena penyakit (PMK). Daripada tidak ada pemasukan, mending jualan kambing," tandasnya.
Di Jepara, PMK telah menyebar di 13 kecamatan. Hanya ada tiga kecamatan steril dari PMK, yakni Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, dan Kedung. (*)
Baca juga: Pemkot Pekalongan Sosialisasi Tata Cara Kurban Semasa Wabah PMK
Baca juga: Semua Pasar Hewan di Karanganyar Ditutup Sementara Mulai Hari Ini
Baca juga: Keisha, Siswi SMP di Sragen Harus Merawat Dua Adik Kecilnya, Sang Ibu Meninggal karena Covid-19
Baca juga: Haidar Siswa SD Islam Kauman Pati Raih Tiga Emas Olimpiade Sains Nasional