TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - BPJS Kesehatan Kabupaten Kudus menggelar Pekan Senam Prolanis bagi peserta JKN serentak di 5.400 titik seluruh Indonesia.
Kegiatan itu sekaligus pemecahan Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.
Menurut Kepala BPJS Kesehata
n Cabang Kudus Agustian Fardianto menyampaikan, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11 persen dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif salah satunya skrining riwayat kesehatan.
Bagi masyarakat dengan hasil skrining berisiko sedang dan tinggi yang menderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi, dikelola melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) .
"Berbagai penyakit katastropik tersebut bisa terkendali dengan menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan senam dan minum obat secara teratur," jelas dia, Selasa (12/7/2022).
Dalam kegiatan Prolanis selain senam juga ada edukasi tentang kesehatan dan perilaku hidup sehat.
"Termasuk pemeriksaan penunjang laboratorium setiap bulan untuk penderita DM dan 6 bulan sekali untuk penderita hipertensi," jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) Sri Sudarti mengatakan, kegiatan Pekan Semangat ini di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kudus diikuti serentak 70 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pengelola Prolanis yang ada di wilayah kerja di tiga kabupaten.
Kabupaten Kudus sebanyak 31 FKTP, Kabupaten Jepara sebanyak 20 FKTP, dan Kabupaten Grobogan sebanyak 19 FKTP.
Terdiri dari Dokter Praktek Perorangan (DPP) 22 FKTP, Klinik Pratama 23 FKTP dan Puskesmas 25 FKTP.
Salah satu titik kegiatan Pekan Semangat ini adalah Klinik Pratama Mardi Utama Kudus yang diikuti anggota klub Prolanis Mardi Utama sebanyak 30 peserta.
Untuk penyegaran klub ini setiap 3 bulan sekali melakukan kegiatan senam di tempat-tempat yang menyenangkan sambil berwisata.
"Kami mengajak peserta JKN KIS sebagai penderita Diabetes Militus dan Hipertensi untuk bisa bergabung menjadi anggota Prolanis di faskesnya masing-masing. Untuk mendapatkan pelayanan komprehensif dari mulai obat, edukasi kesehatan, laboratorium penunjang dan senam yang rutin dilakukan setiap bulannya yang bermanfaat bagi peserta," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di Indonesia.
"Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah," ujarnya.
Terpisah, Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Kudus, Arief Adi Saputro mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Kudus yang telah menyelenggarakan donor darah.
Terutama bagi pasien di rumah sakit yang membutuhkan darah. Selain itu bagi pendonor akan termonitor kesehatanya, baik tekanan darah dan Hemoglobin (Hb) nya.
"Selain untuk menambah stok ketersediaan kantong darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius," ujar dia.
Selain itu, donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan darah baru yang lebih baik. (*)