"Kalau kemudain saya dihantam-hantam ya saya enggak terima juga, kami pengacara punya jiwa korsa, ya korsa pada negara," pungkasnya.
Pesan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah empat kali berpesan meminta kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diusut secara tuntas.
Pesan yang ke empat kalinya disampaikan Jokowi seusai meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (9/8/2022).
"Sejak awal saya sampaikan, usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutupi, ungkap kebenaran apa adanya," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga mengingatkan, kepercayaan masyarakat terhadap Polri dipertaruhkan terkait penanganan kasus ini.
"Sehingga jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Kapolri apapun tetap kita jaga," tegasnya.
Grafis kronologi
Berikut info grafis kronologi lengkap sandiwara Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J terbongkar.
Kotak pandora kasus pembunuhan Brigadir J semakin terbuka setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan suami Putri Candrawathi itu sebagai tersangka, Selasa (9/8/2022).
Kapolri menyebut tidak terjadi tembak menembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri.
Irjen Ferdy Sambo membuat sandiwara dengan merekayasa menembak dinding rumah dinas menggunakan pistol milik Brigadir J berkali-kali agar seolah-olah terjadi tembak menembak.
Bharada Richard Eliezer atau Bharada E yang melihat Brigadir J terkapar diperintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir Yosua.
Tak ingin menjadi kambing hitam, Bharada E pun bersuara terkait kronologi kejadian sebenarnya.
Berikut info grafis kronologi lengkap Sandiwara Ferdy Sambo Terbongkar: