Berita Kudus

Anggaran Proyek Gedung IBS RSUD Kudus Melonjak Hampir Dua Kali Lipat, Kok Bisa?

Penulis: raka f pujangga
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana proyek pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Selasa (23/8/2022).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -  Alokasi anggaran untuk pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr Loekmono Hadi Kudus melonjak hampir dua kali lipat.

Dari semula anggaran 2021 sebesar Rp 29 miliar, namun gagal karena batal lelang.

Kini anggaran itu mengalami kenaikan menjadi ‎Rp 56 miliar pada tahun ini.

Baca juga: Pusat Daur Ulang Sampah di Kudus, Mampu Olah Sampah 10 Ton Per Hari

Baca juga: Bupati Kudus HM Hartopo Dorong PMR Jadi Relawan Tanggap Bencana

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Gedung IBS RSUD dr‎ Loekmono Hadi Kudus, Mustiko menyampaikan, kenaikan anggaran itu karena adanya perubahan rancangan yang kini menggunakan Modular Operating Theatre (MOT).

"Rencana tahun lalu yang dibangun tiga lantai itu be‎lum MOT."

"Sedangkan tahun ini walaupun sudah tiga lantai, tetapi sudah MOT," jelas dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).

Diketahui, MOT itu merupakan sistem ruang operasi yang lebih canggih dibanding konvensional.

Jika sebelumnya para ahli medis harus memindahkan peralatan seperti meja operasi secara manual.

Dengan sistem itu, peralatan dapat berpindah secara otomatis hanya dengan satu klik tombol.

Menurut Mustiko, sistem MOT itulah yang membuat anggaran yang semula dirancang sebesar Rp 29 miliar itu bisa naik menjadi Rp 56 miliar dari pagu anggaran Rp 58,4 miliar.

"Karena sistem ini memerlukan ME (mechanical engineering) yang lebih matang."

"Jadi biayanya juga lebih besar," jelas dia.

Menurutnya, ruang operasi dengan teknologi MOT juga dinilai bisa membuat penanganan terhadap pasien menjadi lebih cepat.

Pasalnya, semua pelayanan ruang operasi terkontrol dalam satu panel utama.

"Kami pakai sistemnya MOT, yang terkontrol semuanya dalam satu panel‎."

"Lebih steril dan mempercepat waktu pelayanan," kata dia.

Rencananya, fungsi bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu terdiri dari tempat sterilisasi alat operasi pada lantai pertama.

Kemudian lantai kedua untuk operasi khusus pada pasien dengan kasus infeksi tinggi seperti Covid-19.

Kemudian lantai tiga, akan dipakai untuk ruang ICU yang membutuhkan penanganan medis secara khusus.

"Finishing nanti sampai tiga lantai, sedangkan lantai 4, 5, dan 6 mengikuti perencanaan pembangunan selanjutnya," kata dia.

Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng di Kudus, Pengendara Honda CBR 250 Tewas dan Satu Korban Luka Berat

Baca juga: Kerja Bakti sampai Sampah di TPA Ditimbun, Upaya Kudus Hadapi Penilaian Adipura

Dalam proses pembangunan tersebut, pihaknya memastikan tidak akan mengganggu pasien.

Dampak dari pembangunan proyek itu, menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari kontraktor.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, alat berat merusak kabel sehingga mengganggu kelistrikan rumah sakit.

"Kontraktor sudah bersedia mengganti kerusakan yang ditimbulkan dalam aktivitas pembangunan itu maksimal tujuh hari," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Tim Manajemen Konstruksi PT Aretas Wicaksana Konsultan, Mur Aris Sutoto menyampaikan, ‎kerusakan yang terjadi akibat proses pembangunan akan menjadi tanggungjawab pelaksana proyek.

"Komitmen juga sudah ‎dilaksanakan ada kerusakan karena alat berat langsung diperbaiki," kata dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).

Sutoto juga memastikan proses pemancangan tidak akan menyebabkan kebisingan yang mengganggu pasien.

Pasalnya, pihaknya menggunakan alat berat dengan sistem hidrolik yang memiliki kekuatan hingga 260 ton.

Pemancangan rencana ada 254 titik dan hingga Senin (22/8/2022) sudah terpasang 131 titik.

"Dan pemancangan ini menggunakan sistem hidrolik sehingga tidak menyebabkan kebisingan," katanya.

Kemudian untuk debu, juga telah diantisipasi agar tidak mengganggu pasien yang tengah menjalani perawatan.

"Debu juga kami antisipasi agar tidak mengganggu pasien," kata dia. (*)

Baca juga: Yuni Warga Ungaran Semarang Batal Beli Daging Ayam, Harganya Kompak Naik Bareng Telur

Baca juga: Hendi Luncurkan Simpul Ekonomi Jawa Sebagai Brand Kota Semarang

Baca juga: Siapa yang Teror Keluarga Susno Duadji karena Terlalu Vokal Bicara Kasus Sambo?

Baca juga: Modus Judi Online di Sukoharjo Terungkap, Pakai Akun Facebook dan Deposit Uang Minimal Rp 5 Ribu

Berita Terkini